Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/120118
Title: Studi penerapan sistem budi daya dan cara pengendalian gulma pada pola tumpang sari kacang hijau (Vignaradiata (L)Wile zek) dan padi (Oryza sativa L)
Authors: Ghulamahdi, Munif
Aziz, Sandra A
Pujiwati, Hesti
Issue Date: 2004
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh sistem budi daya terhadap pertumbuhan, komponen hasil, dan hasil kacang hijau dan padi serta dinamika populasi gulma dalam pola tumpang sari, menguji pengaruh cara pengendalian gulma terhadap pertumbuhan, komponen hasil, dan hasil kacang hijau dan padi serta dinamika populasi gulma dalam pola tumpang sari, menguji adanya pengaruh interaksi antara sistem budi daya dan cara pengendalian gulma serta dinamika populasi gulma pada pola tumpang sari kacang hijau dan padi, dan menganalisis keuntungan pola tumpang sari kacang hijau dan padi pada berbagai sistem budi daya dan berbagai cara pengendalian gulma. Penelitian dilaksanakan di lahan Lembaga Penelitian dan Pengembangan PT. Syngenta, Desa Balonggandu, Kecamatan Jatisari, Cikampek, Jawa Barat, mulai bulan April sampai September 2003. Rancangan yang digunakan adalah split plot, terdiri dari 20 kombinasi dengan tiga ulangan. Petak -utama adalah sistem budi daya yaitu Budi Daya Kering (BK), Budi Daya Kering Jenuh (BKJ), Budi Daya Jenuh Kering (BJK), dan Budi Daya Jenuh Air (BJA). Anak petak adalah cara pengendalian gulma yaitu, tanpa disiang (GO), disiang manual 2 kali (G1), disiang dengan menggunakan Oxyfluorftn 0,2 kg balha (G2), disiang dengan menggunakan Oxyfluorfen 0,4 kg balha (G3), dan disiang dengan menggunakan Oxyfluorfen 0,6 kg balha (G4). Hasil menunjukkan bahwa hasil kacang hijau dan padi yang diperoleh rendah, hal ini disebabkan adanya kompetisi tanaman dengan gulma dan terjadinya keracunan akibat aplikasi herbisida Oxyfluorfen serta herbisida yang digunakan kurang efisien dalam mengendalikan gulma. Sistem budi daya BKJ, BJK, dan BJA nyata memperbaiki pertumbuhan dan meningkatkan komponen hasil dan hasil kacang hijau dan padi dalam pola tumpang sari jika dibandingkan dengan BK. Hasil kacang hijau dan padi terbaik pada pola tumpang sari diperoleh pada sistem BJA masing-masing 0,15 dan 1,95 tonlha, sedangkan pada BKhanya 0,01 dan 0,42 ton/ha. Cara pengendalian gulma berpengaruh terhadap pertumbuhan, komponen hasil, dan hasil kacang hijau dan padi. Hasil kacang hijau tertinggi diperoleh pada perlakuan G4 dan padi pada perlakuan G 1, masing masing 0,17 dan 1,95 ton/ha. Gulma dominan pada tanaman kacang hijau adalah sebagai berikut: dari golongan rumput L. chinensis, E. crusgali, P. disticum, P. repens, E. c persennum, dan D. sanguinalis, dari golongan teki C. iria, dan F. littoralis, dari golongan daun lebar L. octovalvis, 1. aquatica, A. philoxeroides, dan L. anguistifolia. Gulma dominan pada tanaman padi adalah sebagai berikut: dari golongan rumput L. chinensis, E. crusgali, P. disticum, dan D. sanguinalis, dari golongan teki C. difformis, C. iria, dan F. littoralis, dari golongan daun lebar L. flava, M vaginalis, A. philoxeroides, 1. aquatica, L. octo valvis, dan L. anguistifolia.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/120118
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2004hpu.pdf
  Restricted Access
Fullteks27.52 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.