Pengaruh waktu dan frekuensi perkawinan terhadap jumlah dan kematian embrio pada babi bali dara

Abstract

Sebanyak 18 ekor babi Bali dara digunakan dalam penelitian ini. Babi tersebut dibagi menjadi enam kelompok. Setiap kelompok terdiri dari tiga ekor babi yang berasal dari seekor induk yang sama. Kepada babi didalam setiap kelompok diberikan tiga macam perlakuan yaitu perlakuan I (perkawinan yang dilakukan satu kali pada hari pertama), II (perkawinan yang dilakukan satu kali pada hari ke dua) dan III (perkawinan yang dilakukan dua kali yaitu satu kali pada hari pertama dan satu kali lagi pada hari ke dua) pada saat berahi yang ke dua. Perlakuan diberikan secara acak sehingga setiap ekor babi mendapat satu macam perlakuan yang berbeda. Pelacakan berahi dilakukan dua kali dalam sehari yaitu pada pukul 06:00 dan 17:00 dengan bantuan seekor pejantan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana waktu dan frekuensi perkawinan dapat mempengaruhi jumlah dan kematian embrio pada umur kebuntingan 25 hari dan juga menentukan waktu dan frekuensi perkawinan yang optimal, efektif dan efisien pada babi Bali dara. Tujuan yang lainnya adalah mencatat beberapa data dasar reproduksi babi Bali yaitu lama berahi, panjang siklus berahi, ukuran embrio dan jumlah ovulasi.