Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119975
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorS.M.H. Tampubolon-
dc.contributor.advisorW.H. Limbong-
dc.contributor.advisorKaomini, Mien-
dc.contributor.authorBusaeri, St. Rahbiah-
dc.date.accessioned2023-06-22T14:27:31Z-
dc.date.available2023-06-22T14:27:31Z-
dc.date.issued1997-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119975-
dc.description.abstractKinerja kegiatan persuteraan alam di Sulawesi Selatan agak fluktuatif, walaupun potensi mendukung. Di samping itu, peluang pasar di dalam maupun di luar negeri merupakan faktor pendukung untuk mengembangkan dae rah ini sebagai salah satu pemasok utama sutera di Indonesia. Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah untuk menggali potensi dan peluang tersebut, antara lain dengan membina keterkaitan antara pengusaha besar dan pengrajin sutera dalam bentuk "Bapak Angkat", salah satu diantaranya yang dilaksanakan oleh PT. Semen Tonasa dengan sistem "pola pembinaan". Dalam hal ini Bapak Angkat membantu mitra usahanya dengan pembinaan murni tanpa ada hubungan bisnis. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan keragaan pembinaan sistem Bapak Angkat, menganalisis dampak dari pelaksanaan sistem Bapak Angkat terhadap keragaan ekonomi bagi industri persuteraan alam, dan mengkaji dampak dari sistem Bapak Angkat terhadap pemasaran produk persuteraan alam. Penelitian dilakukan di Propinsi Sulawesi Selatan pada daerah pengembangan sutera yang telah dibina oleh PT.Semen Tonasa yaitu Kabupaten Soppeng dan Kabupaten Wajo. Waktu pelaksanaan bu/an Maret sampai dengan bulan Mei 1996. Analisis data menggunakan Analisis Data Fungsi Produksi Cobb Douglas, Analisis Chow Test, Analisis Efisiensi Ekonomi, Analisis Pendapatan, dan Analisis Sistem Pemasaran. Dari kedua hasil analisis produksi kokon antara sistem Bapak Angkat dan Tanpa Bapak Angkat dapat dibandingkan bahwa dari aspek pemeliharaan bibit ulat menjadi kokon, sistem Bapak Angkat mempunyai tingkat penguasaan yang lebih baik. Dari 7 variabel bebas yang dianalisis, 6 variabel yang berpengaruh nyata terhadap produksi kokon. Fungsi produksi kokon dengan sistem Bapak Angkat dan Tan pa Bapak Angkat juga berbeda nyata. Proses produksi benang sutera sistem Bapak Angkat, dibandingkan Tanpa Bapak Angkat, ternyata lebih unggul. Kelima variabel bebas (kokon, tenaga kerja, pengeringan, pemasakan dan input tetap) berpengaruh nyata terhadap produksi benang. Fungsi produksi berbeda nyata antara sistem Bapak Angkat dengan Tanpa Bapak Angkat. Proses produksi kain sistem Bapak Angkat, dibandingkan Tanpa Bapak Angkat, juga ternyata lebih unggul; keempat variabel yang dianalisis berpengaruh nyata terhadap produksi kain. Kedua fungsi produksi juga berbeda nyata. dst ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcRaw Silkid
dc.subject.ddcMarketingid
dc.titleDampak Sistem Bapak Angkat Terhadap Keragaan Ekonomi dan Sistem Pemasaran lndustri Sutera Alam di Sulawesi Selatanid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordindustri suteraid
dc.subject.keywordSulawesi Selatanid
dc.subject.keywordsistem bapak angkatid
Appears in Collections:MT - Economic and Management

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
1997srb.pdf
  Restricted Access
Fulltext4.42 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.