Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119929
Title: Pengaruh metode penurunan kadar air,suhu dan lama penyimpanan terhadap kualitas madu randu
Authors: Sihombing, D. T. H.
Muladno, Kasno
Siregar, Hotnida C.H.
Issue Date: 2002
Publisher: IPB University
Abstract: Madu Indonesia pada umwnnya mengandung kadar air yang tinggi sehingga rentan terhadap fermentasi. Salah satu cara pencegahan fermentasi adalah menurunkan kadar air madu menjadi sekitar 17-18%. Pusat Perlebahan Nasional (Pusbahnas) Parungpanjang menurunkan kadar air madu melalui pemanasan tidak langsung (suhu sekitar 57 °C) dengan alat dehidrator vakum (metode dehidrasi) dan melalui penguapan dengan alat dehumidifier (metode dehumidifikasi). Penelitian ini membandingkan kualitas madu yang telah me,::1galami ptoses dehidrasi dengan yang mengalami proses dehumidifikasi. Selain •ttu, penelitian ini juga bertujuan mencari kondisi penyimpanan yang paling cocok bagi madu yang berbeda metode penurunan kadar aimya, karena kondisi penyimpanan mempengaruhi kualitas madu. Masyarakat Indonesia biasanya menyimpan madu di ruangan terbuka atau di refrigerator selama lebih dari enam bulan. Tujuh puluh kilogram madu randu yang berasal dari lebah Apis mellifera dan telah disimpan pada suhu kamar selama tujuh bulan digunakan dalam penelitian ini. Kadar air madu tersebut 21,6% dan diturunkan menjadi 17-18% melalui dua metode penurunan kadar air, yaitu dehidrasi dan dehumidifikasi. Penurunan kadar air dilakukan di Pusbahnas Parungpanjang, Jawa Barat. Madu yang telah diturunkan kadar aimya disimpan pada suhu ruang (sekitar 28 °C) dan refrigerator (3 °C) selama dua dan empat bulan di Laboratorium Non Ruminansia dan Satwa Harapan, Fakultas Petemakari, IPB, Bogor. Kualitas madu dianalisis pada awal dan akhir periode penyimpanan, juga ketika sebelum diturunkan kadar aimya (madu segar). Parameter kualitas yang dianalisis adalah kadar air, hidroksimetilfurfural (HMF), gula pereduksi, aktivitas enzim diastase, keasaman, dan jumlah khamir. Analisis dilakukan di Balai Besar lndustri Hasil Pertanian (BBIHP), Bogor. Penelitian dilakukan dengan dua rancangan percobaan. Rancangan pertama adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan metode penurunan kadar air sebagai perlakuan utamanya, yakni dehidrasi dan dehumidifikasi; sedangkan madu segar dijadikan kontrol. Masing-masing perlakuan terdiri atas empat ulangan. Rancangan kedua adalah Rancangan Faktorial 23 dalam acak lengkap. Perlakuannya meliputi tiga faktor yaitu (I) metode penurunan kadar air yang terdiri atas dua level yakni dehidrasi dan dehumidifikasi; (2) suhu penyimpanan dengan dua level suhu yakni suhu ruang (28 °C} dan refrigerator (3 °C}; serta (3) lama penyimpanan dengan dua level yaitu dua dan empat bulan. Tiap kombinasi faktor terdiri atas empat ulangan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119929
Appears in Collections:MT - Animal Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2002hch.PDF
  Restricted Access
Fullteks17.41 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.