Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119924
Title: Penguatan Hubungan Kemitraan Pengrajin Kayu Ukir dan Hias (Studi Kasus di Desa Cipacing, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang).
Authors: Aritonang, Nelson
Resnawaty, Risna
Issue Date: 2007
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Usaha kecil menengah merupakan unit usaha yang dipandang potensial untuk menompang perekonomian nasional terutama pasca krisis-ekonomi. Usaha kecil dianggap telah memberikan sumbangan yang nyata dalam pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, antara lain dalam penyediaan kesempatan untuk mendapatkan upah minimum, penciptaan lapangan kerja, serta berperan dalam penerimaan devisa nasional. Permasalahan usaha kecil baik pada tingkat mikro maupun pada tingkat makro merupakan kendala yang menghambat pertumbuhan usaha kecil. Permasalahan yang ada kian dipersulit oleh masalah struktural dalam dunia usaha yang ditunjukkan oleh adanya kesenjangan antara usaha besar yang menguasai sebagian aset produktif, sedangkan usaha kecil hanya menguasai sebagian aset produktif. Hal tersebut dapat tercermin dalam pola hubungan produksi yang menyebabkan terhambatnya perkembangan mereka secara sosial maupun ekonomi. Salah satu instrumen untuk mengatasi permasalahan bagi usaha kecil adalah dengan kemitraan. Setiap pihak yang bermitra memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga untuk saling menguatkan di antara mereka keperluan kerjasama dan kemitraan. Setting kemitraan antara tiga pelaku usaha dalam kajian ini adalah tiga kelompok pengrajin yang masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda yaitu bandar kerajinan, pengrajin kecil dan buruh pengrajin di desa Cipacing Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang Jawa Barat. Kajian ini dibuat dengan tujuan dapat mernbuat suatu strategi penguatan hubungan kemitraan antar pengrajin kayu ukir dan hias secara partisipatoris. Sebagai landasan penyusunan rencana program, tujuan khusus dari kajian ini adalah : (1) Mengidentifikasi hubungan kemitraan yang dimiliki pengrajin kayu ukir dan hias di desa Cipacing. (2) Mengetahui Faktor Internal dan ekstemal yang mempengaruhi hubungan kemitraan pengrajin kayu ukir dan hias di desa Cipacing. (3) Menyusun strategi penguatan hubungan kemitraan yang tepat untuk meningkatkan kesejahteraan pengrajin kayu ukir dan hia& di desa Cipacing secara partisipatif. Pengumpulan data dilakukan metalui metode wawancara mendalam dengan responden dan informan, pengamatan lapangan dan diskusi kelompok serta kajian dokumentasi dari data sekunder. Hasil temuan di lapangan yang dikonfirmasikan dengan komunitas pengrajin, maka dirumuskan permasalahan yang dihadapi oleh pengrajin kayu ukir dan hias dalam hubungan kemitraan mereka, antara lain: (1) Persaingan yang kurang sehat akibat belum adanya standar harga. (2) Keterlambatan dalam pembayaran upah kerja, (3) Kurangnya modal, (4) Belum adanya paguyuban atau kelompok/organisasi, (5) Tidak adanya standar upah setiap pengerjaan komponen, (6) Belum ada Investor, (7) Pemasaran Terbatas. Upaya mengatasi permasalahan tersebut maka disusun program penguatan hubungan kemitraan pengrajin kayu ukir dan hias melalui: (1) Penguatan Modal Sosial, dan (2) Pengembangan aktivitas usaha.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119924
Appears in Collections:MT - Professional Master

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2007rre.pdf
  Restricted Access
Fulltext8.83 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.