Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119910
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorPurwanto, Joko-
dc.contributor.advisorSulistiono-
dc.contributor.authorLatief, Muhammad Syahrul-
dc.date.accessioned2023-06-22T05:03:12Z-
dc.date.available2023-06-22T05:03:12Z-
dc.date.issued2003-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119910-
dc.description.abstractSebagai salah satu sumberdaya alam di lingkungan pesisir, ekosistem mangrove merupakan faktor penunjang yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani dan nelayan, karena dalam kawasan ini salah satunya adalah sebagai sumber organisme kepiting bakau (Scylla spp) yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi. Sehingga keseimbangan antara upaya pemanfaatan sumberdaya alam ini dan upaya untuk menjaga pelestariannya merupakan kaidah penentu agar ekosistem berada pada kondisi pengembangan yang dapat dipertahankan (sustainable development). Sejalan dengan pernyataan tersebut diatas, maka penelitian yang telah dilakukan di kawasan mangrove (area vegetasi rapat, area vegetasi jarang dan area tambak) bertujuan untuk mengetahui : (a) preferensi hidup kepiting bakau, (b) nilai potensi dan maksimum pemanfaatan yang dapat dipertahankan (maximum sustainable of yield) serta (c) strategi kebijakan sebagai alternatif yang terbaik untuk mempertahankan potensi berada dalam keseimbangan melalui analisis SWOT, Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter kualitas air yang diamati seluruhnya berada pada kondisi normal, kecuali hasil pengamatan pada parameter potensial redok yang berada pada kondisi yang tidak layak untuk menunjang laju pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup biota perairan, seperti udang dan ikan. Secara deskriptif parameter fisika kimia perairan pada awal, pertengahan, dan akhir penelitian menunjukkan standar deviasi yang rendah. Hal ini berarti bahwa nilai masing-masing dari seluruh parameter yang diamati memiliki keragaman data yang rendah. Penggunaan Principal Component Analysis (PCA) untuk mengetahui hubungan antara parameter fisika kimia perairan dan populasi kepiting bakau (Scylla spp) membuktikan adanya hubungan korelasi yang berbeda antara populasi kepiting jantan dan betina matang telur dengan kepiting betina tidak matang telur. Preferensi hidup kepiting bakau (Scylla spp) jantan bedasarkan jumlah maupun beratnya berada pada area vegetasi rapat dan kepiting betina tidak matang telur berada pada area vegetasi jarang. Sedangkan kepiting betina matang telur beradaid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcBreeding aquaticid
dc.titleKajian potensi dan pemanfaatan kepiting bakau (scylla spp) di kawasan hutan bakau desa Morodemak dengan menggunakan analisis keruanganid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordMangrove crabid
dc.subject.keywordEcology mangroveid
dc.subject.keywordMangrove invertebrateid
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2003msl.pdf
  Restricted Access
Fullteks29.54 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.