Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119895| Title: | Analisis keragaan lembaga keuangan syariah terhadap kinerja perekonomian pedesaan: studi kasus di kecamatan Leueiliang dan kecamatan Ciawi kabupaten Bogor |
| Authors: | Anwar, Affendi Hadi, Setia Juanda, Bambang Wagistina, Satti |
| Issue Date: | 2002 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Lembaga keuangan syariah merupakan lembaga keuangan yang dalam operasionalnya berdasarkan adat, kepercayaan dan tata cara masyarakat yakni Islam sebagai mayoritas agama yang dianut oleh masyarakat pedesaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas penghimpunan dan penyaluran dana dari lembaga keuangan syariah, sistem bagi hasil dan tingkat pengembalian kredit serta ekonomi kelembagaan menyangkut struktur kelembagaan yang dimielisis secara deskriptif kualitatif dengan bantuan tabulasi sederhana dan biaya rasaksi yang dianalisis dengan model logit. Kedua adalah untuk menelaah hubungan keragaan lembaga keuangan syariah dengan kinerja perekonomian pedesaan. Penelitian ini dilaksanakan di Kec.Leuwiliang yakni di PT.BPRS Amanah Ummah (semi formal) dan Kec. Ciawi di KBMT Ibaadurrahman (non formal). Hasil analisis deskriptif kualitatif menunjukkan bahwa keragaan lembaga keuangan syariah berdasarkan aktivitas penghimpunan dan penyaluran dana serta kinerjanya yang ditinjau dari segi asset, tingkat pendapatan dan tingkat keuntungan mengalami peningkatan selama periode waktu 1998-2000. Implikasinya adalah bahwa lembaga keuangan syariah baik yang semi formal maupun non formal telah tersosialisasi di tengah-tengah masyarakat pedesaan, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumber permodalan bagi perekonomian pedesaan. Berdasarkan struktur kelembagaannya, maka lembaga keuangan syariah ini juga mempunyai batas yurisdiksi, hak dan kewajiban serta aturan representasi yang berbeda oleh karena antara semi formal dan non formal mempunyai karakteristik tersendiri. Semi formal oleh karena berada dibawah pengawasan BI maka mempunyai kewajiban untuk menyerahkan cadangan kuiditas sebesar 0,14% pertahun dari penghimpunan dana masyarakat. Sedangkan non formal yang tidak berada dalam pengawasan BI mempunyai peluang yang lebih besar untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat pedesaan. Di sisi yang lain, penyaluran dana atau pembiayaan merupakan aspek pokok dalam perolehan pendapatan baik di embaga keuangan semi formal maupun lembaga keuangan non formal. Berdasarkan analisis logit dengan bantuan computerize program shazam version 10, maka terdapat kecenderungan bahwa peluang opsi kelembagaan non formal cbih besar dibandingkan dengan kelembagaan semi formal. Hal ini dapat dilihat ari nilai P₂ (kelembagaan non formal) yang lebih besar nilainya dibandingkan engan nilai P₁. Keragaan lembaga keuangan syariah terhadap kinerja perekonomian pedesaan dapat ditinjau dari besarnya jumlah dana yang digunakan untuk mengembangkan usaha masyarakat meliputi sektor usaha industri rumah tangga, angan, jasa dan pertanian. Kontribusi lembaga keuangan syariah dalam hal nih mengarah pada pertanian dalam bentuk off farm oleh karena penyaluran an untuk sektor pertanian yang on farm mempunyai resiko mengalami kredit muet Sedangkan sektor perdagangan yang mempunyai perputaran modal yang at serta turn over yang tinggi, merupakan sektor yang dominan dalam uran dana atau pembiayaan oleh karena resiko kredit macetnya cenderung kecil dari pada sektor pertanian. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119895 |
| Appears in Collections: | MT - Human Ecology |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| 2002swa1.pdf Restricted Access | Fullteks | 34.05 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.