Kajian evaluasi sesuai lahan tanaman tebu lahan kering di areal PT. Sumber Madu Bukari, Kabupaten Kendari

Abstract

Penanaman tebu di daerah Kendari mempakan salah satu dari upaya memperluas penanaman tebu di luar Jawa. Tujuan penelitian ini adalah (1) menemukan sifat-sifat tanah yang mempengaruhi pertumbuhan dan produksi serta menentukan kriteria klasifikasi kesesuaian lahan tebu lahan kering, (2) mengidentifikasi masalah pengembangan lebih lanjut tanaman tebu lahan kering serta menemukan pemecahannya. Penelitian ini dilaksanakan di areal PT Sumber Madu Bukari pada lokasi Aronggo dan Lamooso. Analisis tanah dilaksanakan di Laboratorium Unit Tanah Faperta Universitas Haluoleo (Unhalu) dan UPT Laboratorium Dasar Pusat Unhalu berlangsung mulai bulan Januari hingga Juni 2002. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan pemilihan area sebagai sampel secara bebas sistematik yang menggunakan jarak observasi transek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tingkat produksi berdasarkan hasil laporan perusahaan berbeda dengan hasil penelitian, bahwa lokasi A yang diprediksi ternyata memiliki produksi yang lebih tinggi di banding lokasi L, (2) Sifat kimia (kandungan P2O5 tanah) dan sifat fisik tanah terutama kandungan air tanah pada kapasitas lapang dan pori drainase secara umum dapat dipergunakan sebagai indikasi terhadap pertumbuhan dan produksi tebu di semua area sampel dan lapisan tanah, (3) Berdasarkan hasil kriteria klasifikasi CSR/FAO staff bahwa seluruh unit lahan berada pada kelas N1 dan Sys seluruh unit lahan berada pada kelas kesesuaian S3 kecuali unit lahan 2 dan 4. Sedangkan berdasarkan B/C Ratio kelas yang terbentuk pada lokasi Arongo yaitu S1 (A-1), S2 (A-2), S3 (A-3), dan pada lokasi Lamooso seluruh unit lahan berada pada kelas N , (4) Faktor-faktor karakteristik lahan penentu produksi tebu lahan kering khususnya di Kabupaten Kendari berdasarkan data hasil analisis yaitu sifat fisik tanah (Permeabilitas, tekstur, dan pori drainase cepat), sifat kimia (C-organik dan (P2O5), kelima peubah tersebut C-organik memiliki pengaruh langsung dan pengaruh total yang besar terhadap produksi, (5) Modifikasi kriteria kesesuaian lahan berdasarkan dari pendekatan klasifikasi yang ada di Kabupaten kendari dilakukan dengan kualitas lahan berupa ketersediaan air (curah hujan 10 hari), media perakaran (kedalaman efektif), retensi hara (KTK tanah dan C-organik), toksisitas (kejenuhan Al), hara tersedia (N, P dan K), terrain (lereng), tingkat bahaya erosi dan bahaya banjir dan (6) Berdasarkan survei di lapangan dan analisis data yang telah dilakukan ditemukan delapan masalah utama di perkebunan PT. SMB yaitu (a) iklim, (b) lahan, (c) tata letak dan jalan kebun, (d) tebang dan angkut, (e) sumber daya manusia, (f) manajemen, (g) sosial dan budaya dan (h) hama tebu.

National sugar need which cannot be fulfilled by in country productivity has led to a big sugar import which ultimately compete the local farmer's sugar prices. This is because local farmer cost of productivity are still higher due to production nefficiency. In line with improving the efficiency the govemment extended sugar planting areas particularly in the islands out side Java. Sugarcane planting in Kendari area is part of the effort just mentioned. To realize the efficiency of the sugarcane planting in this new areas researches must be carried out. The objectives of this research are: (1) To identify soil characteristics which influence sugarcane growth and productivity so that enable to set criteria for land suitability classification; (2) To identify problems related with developing further upland sugarcane at PT Sumber Madu Bukhari and find the solution. The research was carried out at PT Sumber Madu Bukhari at two location, Arrongo and Lamooso respectively. The soil analyses carried out at the Soil Unit Laboratory of the Faculty of Agriculture and UPT Central Basic Laboratory of the University Haluoleo, from January to June 2002. The method used was survey method with a systematic random selection of samples using transect distance. Results of the research showed that: (1) the results in production levels of this studies are the opposite of those found in the firm's report, that is Arrongo larger than Lamooso; (2) Soil chemical properties (P205) and physical properties (soil water content and pore distribution) can be used as growth and production indicators at all areas sample as well as soil layers; (3) Using CSR/FAO criteria all areas are classified as N1, however using Sys criteria Ni applied only to land unit 2 and 4 and the rest are $3. B/C ratio calculation Arrongo area shows as follows, S1 (A-1), S2 (A-2), $3 (A-3) but the whole Lamooso land units are at N dass; (4) Factors that determine production in Kendari area according to the result of this research area soil physical properties (e.g. permeability, soil texture, fast draining pores), and soil chemical properties (e.g. C-organics and P₂Os), (5) A propose set of criteria as the result of the research are land suitability classification modification in Kabupaten Kendari on land quality is water capacity (rain fall 10 days), root (effective depth). nutrient retention (KTK soil and C-organic), toksisitas (Alumunium), nutrient content (N, P dan K), terrain (slope), erosion and flood hazard, (6) Based on field survey and analysis data done before, found that there are eight problems in PT. SMB: (a) climate, (b) land, (c) road and field position, (d) harvesting and picking up, (e) human resources, (f) management, (g) sociocultural, and (f) sugarcane pest