Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119874
Title: Kapasitas asimilasi beban pencemaran di muara sungai batang arau (muara padang) sumatera barat
Authors: Sanusi, Harpasis S
Zamani, Neviaty P
Nurjaya, I Wayan
Putri, Wike Ayu Eka
Issue Date: 2006
Abstract: Sungai Batang Arau adalah satu-satunya sungai yang bermuara ke Muara Padang. Sepanjang sungai dan sekitar muara dipadati oleh bermacam-macam aktifitas manusia seperti pertanian, pemukiman, rumah sakit dan pelabuhan. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan adanya indikasi pencemaran di Sperairan Muara Padang yang disebabkan oleh berbagai aktifitas tersebut. Kondisi ini pada akhirnya akan mengganggu kehidupan biota di dalamnya serta menyebabkan terganggunya nilai estetika lingkungan padahal kedepannya Pemerintah Kota Padang mengagendakan kawasan Muara Padang sebagai salah satu daerah wisata yang terletak dijantung Kota Padang. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah menggali informasi tentang kualitas perairan Muara Padang (fisika, kimia dan biologi) serta kapasitas asimilasi Muara Padang dalam menampung bahan pencemar yang masuk. Pengambilan sampel dilakukan selama periode Maret-April 2005 pada 7 stasiun penelitian meliputi sampel air, sedimen dan biota serta data-data sekunder. Analisa terhadap parameter kualitas air (TSS, DO, BOD5, COD, NO3, NO₂ dan NH3) menunjukkan bahwa kondisi perairan Stasiun 1 dan 2 sudah tidak mendukung kehidupan biota di dalamnya (melebihi baku mutu berdasarkan Kepmen No. 51/MENLH/2004) sedangkan Stasiun 3, 4, 5, 6 dan 7 masih baik dan layak untuk biota. Kondisi kualitas air ini didukung oleh 3 jenis sedimen yang ditemukan di lokasi penelitian, Stasiun 1 dan 2 didominasi oleh lempung dan lempung berliat, Stasiun 3 dan 4 oleh lumpur dan Stasiun 5, 6 dan 7 oleh pasir. Bahan organik sedimen yang paling banyak dijumpai adalah N-Organik dan secara umum, masih mendukung kehidupan biota di dalamnya. Kondisi kualitas air dan sedimen didukung oleh parameter biologi seperti keragaman makrozoobentos yang rendah di Stasiun 1 dan 2. Adapun stasiun lainnya memiliki keragaman yang sedang. Kondisi yang sedikit berbeda ditemukan pada fitoplankton. Secara umum, keragaman fitoplankton tergolong sedang di semua stasiun penelitian. Walaupun demikian, tidak ditemukan jenis tertentu yang mendominasi baik fitoplankton maupun makrozoobentos. Tipe pasut Muara Padang adalah semi diumal tides dan analisa terhadap proses percampuran menunjukkan Muara Padang tergolong estuari tercampur sebagian (Partially mixed estuary). Kapasitas asimilasi perairan Muara Padang berada dalam kondisi belum terlampaui. Hal ini tergambar dari nilai beban pencemar (BP) beberapa parameter (TSS, NO3, NH3, dan PO₁) masih di bawah nilai kapasitas beban (KB) Muara Padang dalam menampungnya baik pada saat pasang maupun surut. Kondisi ini disebabkan oleh hidrodinamika yang dinamis dan waktu pembilasan (flushing time) yang berlangsung relatif cepat (6,832 hari atau 53 kali/tahun) sehingga beban pencemar yang ada di muara segera terangkut ke laut dan terencerkan. IPB
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119874
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2006wae.pdf
  Restricted Access
Fulltext7.48 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.