Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119743
Title: Interaksi Komposisi Kimia Biji Jagung (Zea mays L.) Pada Berbagai Tingkat Kemasakan Dengan Pertumbuhan Kapang (Aspergillus Flavus Link ex Fr.) Dan Kadar Aflatoksinnya
Authors: Moeljohardjo, D. S.
Rumawas, Fred
Bintang, Maria
Kapahang, Ardi
Issue Date: 1996
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Biji jagung sebagai bahan makanan yang kaya akan sumber nutrisi. Apabila berada pada kondisi yang memungkinkan, akan menjadi tempat tumbuh yang baik dari berbagai jenis jamur, salah satunya adalah kapang Aspergillus flavus yang menghasilkan toksin yang disebut "aflatoksin". Suatu penelitian telah dilakukan untuk menelusuri interaksi komposisi kimia biji jagung pada berbagai tingkat kemasakan dengan pertumbuhan A. flavus dan kadar aflatoksinnya serta menentukan waktu panen yang menghasilkan pertumbuhan A. flavus dan kadar aflatoksin yang rendah. Penelitian ini menggunakan jagung varitas Arjuna dan ditanam di kebun percobaan IPB Darmaga pada tanggal 27 Mei 1995. Tongkol dipanen pada lima tingkat masak yaitu 82, 89, 96, 103 dan 110 hari sesudah tanam (hst.). Setiap kali panen biji jagung dianalisis kadar aimya kemudian dikeringkan sampai kadar air mencapai ± 16 % dan dihancurkan (dibuat tepung), selanjutnya dibagi dua; sebagian dianalisis komposisi kimianya, sebagian lagi dijadikan media untuk pertumbuhan A. flavus. Kadar air dianalisis dengan metode pengeringan dalam oven pada suhu 105°C sampai mencapai berat tetap. Komposisi kimia biji jagung yang dianalisis meliputi: (1) Karbohidrat terdiri dari (a) gula reduksi dan gula non reduksi menggunakan metode Shaffer-Somogyi I, (b) gula total menggunakan metode Anthrone, (c) amilosa menggunakan metode IRRI, 1977. (2) Protein terdiri dari (a) protein kasar menggunakan metode Kjeldahl. IRRI, 1977, (b) asam amino menggunakan metode kromatografi cair kinerja tinggi (HPLC) dan (3) Lemak total menggunakan metode Soxchlet IRRI, 1977. Pertumbuhan A. flavus dianalisis dengan metode hitungan cawan (HC). Kadar aflatoksin dianalisis dengan metode kromatografi lapis tipis (KLT). Keeratan hubungan interaksi komposisi kimia biji dengan pertumbuhan A. flavus dan kadar aflatoksin dianalisis dengan metode korelasi....dst
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119743
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
1996AKA.pdf
  Restricted Access
Fulltext1.77 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.