Studi Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Daya Tetas Telur Itik Bali Pada Penetasan Tradisional Dengan Gabah

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Desa Mengwi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali pada usaha penetasan tradisional dengan gabah milik Bapak Nyoman Sukerta, mulai bulan Juli sampai dengan September 1995. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh faktor sistem pemeliharaan dan lama penyimpanan telur terhadap daya tetas telur itik Bali pada penetasan tradisional dengan gabah. Telur yang dipergunakan sebanyak 2400 butir berasal dari itik yang dipelihara secara intensif 1200 butir dan dari telur itik yang dipelihara secara ekstensif sebanyak 1200 butir. Rancangan yang dipergunakan adalah Rancangan Acak Kelompok pola faktorial 5 x 2. Terdiri dari dua Faktor pertama adalah lama penyimpanan yang terdiri dari 5 taraf yaitu penyimpanan selama 1 hari, penyimpanan selama 3 hari, penyimpanan selama 6 hari, penyimpanan selama 9 hari dan penyimpanan selama 12 hari. Faktor kedua adalah sistem pemeliharaan yang terdiri dari dua taraf yaitu pemeliharaan secara intensif dan pemeliharaan secara ekstensif. Tiap kom- binasi perlakuan terdiri dari 3 ulangan dan tiap ulangan dari masing-masing perlakuan mempergunakan 80 butir telur. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Tidak terdapat interaksi yang nyata antara faktor lama penyimpanan dengan sistem pemeliharaan terhadap berat telur awal, penurunan berat telur, daya tetas, telur retak berlembaga dan kematian embrio. Rataan berat telur awal pada penyimpanan 1, 3, 6, 9 dan 12 hari berturut-turut 67.50, 67.19, 67.56, 67.69 dan 68.02 gram. Berat telur tersebut tidak berbeda nyata (P > 0.05). Berat telur pada pemeliharaan intensif dan ekstensif masing-masing 67.81 dan 67.37 gram. Perbedaan sebesar 0.67% tidak berbeda nyata (P > 0.05)...dst