Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119703
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Mugnisjah, Wahju Oamara | - |
dc.contributor.advisor | Sopandie, Didv | - |
dc.contributor.advisor | Idris, Komaruddin | - |
dc.contributor.author | Mulatsih, Sri | - |
dc.date.accessioned | 2023-06-21T01:21:18Z | - |
dc.date.available | 2023-06-21T01:21:18Z | - |
dc.date.issued | 1997 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119703 | - |
dc.description.abstract | Percobaan ihi bertujuan untuk melihat pengaruh waktu, cara pemberian N dan interaksi antara waktu dan cara pemberian N sebagai pupuk tambahan terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai dengan budidaya basah. Percobaan ini dilakukan di Kebun Percobaan Muara, Balai Penelitian Padi, Laboratorium Agronomi, dan Laboratorium Fisiologi Tanaman, Institutut Pertanian Bogor, sejak Oktober 1996 sampai dengan Januari 1997. Perlakuan yang dicobakan terdiri dari waktu pemberian N yaitu 3 MST; 3, dan 5 MST; 3, 5, dan 7 MST yang dikombinasikan dengan faktor kedua yaitu cara pemberian N, terdiri 5 perlakuan yaitu pupuk N I 00 % diberikan melalui tanah; 7 5 % N diberikan melalui tanah, 25 % melalui daun; 50 % N diberikan melalui tanah, 50 % melalui daun; 25 % N diberikan melalui tanah, 75 % melalui daun; dan 100 % N diberikan melalui daun. Pupuk N tambahan diberikan sebanyak 10 kg N/ha atau setara 0.2 g urea per tanaman dengan konsentrasi 3 %. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Kelompok Terbagi (Split Block Design) dengan 3 ulangan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa waktu pemberian N hanya berpengaruh nyata terhadap jumlah daun, bobot kering bintil akar, laju asimilasi bersih (LAB), kandungan N biji dan persentase polong hampa/tanaman. Jumlah daun terbanyak diperoleh dari perlakuan waktu pemberian N pada umur 3, dan 5 MST (W2). Walaupun tidak menunjukkan beda nyata terhadap peubah lainnya, namun secara keseluruhan waktu pemberian N 3, dan 5 MST memberikan pertumbuhan relatif lebih baik dibanding waktu pemberian lainnya. Waktu pemberian N pada umur 3, 5, dan 7 MST memberikan persentase polong hampa tertinggi yaitu 31 %. Pemupukan N seluruhnya melalui daun pada umur 3 MST menyebabkan daun tanaman mengalami kerusakan. Kerusakan daun terlihat 2 sampai 3 hari setelah perlakuan. Secara keseluruhan budidaya basah menyebabkan umur panen tanaman menjadi lebih lambat 8 hari dibanding umur panen pada deskripsi. dst ... | id |
dc.language.iso | id | id |
dc.publisher | IPB (Bogor Agricultural University) | id |
dc.subject.ddc | Soybean | id |
dc.subject.ddc | Nitrogen fertilizer | id |
dc.title | Pengaruh waktu dan cara pemberian nitrogen sebagai pupuk tambahan terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai (Glycine max (L) Merr.) pada budidaya basah | id |
dc.type | Thesis | id |
dc.subject.keyword | Glycine max (L) Mer | id |
Appears in Collections: | MT - Agriculture |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
1997smu1.pdf Restricted Access | Fulltext | 2.42 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.