Bioakumulasi Pb, Cd dan Cu dalam lamun Enhalus acoroides di perairan teluk banten

Abstract

Ekosistem padang lamun merupakan salah satu ekosistem yang memiliki produktivitas primer yang tinggi dan rentan terhadap bahan pencemar diantaranya adalah logam berat. Tumbuhan ini mempunyai kemampuan untuk mengakumulasi logam berat secara alamiah. Lamun mengandung beberapa senyawa organik yang berfungsi sebagai pengikat (chelating agent) logam berat seperti protein, polisakarida, lemak dan klorofil, sehingga dapat digunakan sebagai biofilter pencemaran logam berat. Dalam penelitian ini diteliti tentang konsentrasi logam berat Pb, Cd dan Cu di air, sedimen dan Enhalus acoroides. Selain itu juga dihitung nilai indeks Faktor Konsentrasi (FK) untuk mengetahui kemampuan bioakumulasi masing-masing bagian Enhalus acoroides (akar, rizom dan daun) terhadap ketiga jenis logam tersebut. Penelitian dilaksanakan di perairan Teluk Banten pada lima stasiun yang berbeda dari bulan Januari sampai Juli 2005. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan sidik ragam rancangan dua faktor dalam Rancangan Acak Kelompok. Dari hasil penelitian diketahui bahwa konsentrasi logam berat Pb, Cd dan Cu di akar, rizom, sedimen, air dan daun pada kelima stasiun adalah berbeda nyata Nilai FK ketiga logam tersebut di media air lebih tinggi dibandingkan dengan FK di media sedimen. Rata-rata nilai FK untuk semua stasiun di media air dan sedimen secara berturut adalah adalah Cd> Pb> Cu. Secara keseluruhan, kemampuan bioakumulasi akar, rizom dan daun terhadap ketiga logam berat tersebut adalah berbeda nyata.