Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119597
Title: Ekobiologi Phytophtora palmivora (Butler) penyebab penyakit busuk pangkal batang lada (Piper nigrum L.)
Authors: Tjitrosomo, Siti Soetarmi
Hadi, Soetrisno
Soepardi, Goeswono
Solahuddin, Soleh
Machmud, Mochammad
Manohara, Dyah
Issue Date: 1988
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Penelitian dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui: 1) pengaruh beberapa faktor lingkungan terhadap ekobiologi palmivora; 2) jenis enzim yang diproduksi patogen ini secara in vitro, dan 3) pengaruh pemupukan terhadap perkem­ bangan penyakit busuk pangkal batang tanaman lada. Patogen ditumbuhkan pada medium Agar VB, Agar Gandum, Agar Jagung, dan Agar Kentang Dekstrosa, pada kisaran suhu antara 8 - 40 c, ternyata fungi dapat hidup pada suhu antara 8 - 32 C dengan suhu optimum bervariasi sesuai jenis medium tumbuh yang digunakan. Medium Agar Gandum baik untuk pertumbuhan vegetatif, sedang medium Agar VB aLk untuk pertumbuhan reproduktif. Perkecambahan sporangium dan zoospora patogen diuji suhu yang berkisar antara 8 - 40 c. Persentase perkecambahan sporangium antara 8 - 32 C relatif rendah, sedangkan zoospora dapat berkecambahan pada suhu antara dengan suhu optimum 24 C. Perkecambahan zoospora tersebut terjadi 30 menit setelah zoospora kehilangan daya geraknya. Lama gerak zoospora meningkat sampai dengan suhu 16 c, kemudian menurun dan sama sekali tidak bergerak pada suhu 36 c. Pada suhu 16 C zoospora dapat bergerak selama 12 jam. Pengaruh pemberian cahaya terhadap pertumbuhan dan porulasi patogen diamati pada medium Agar V8 dengan lama cahaya antara 0 - 24 jam. Makin lama pemberian cahaya makin tinggi bobot keringnya dan makin banyak menghasilkan sporangium. Daya tahan hidup patogen di dalam tanah dengan kele­ ngasan berturut-turut 40, 60, 80, dan 100 % kapasitas lapang diuji pada tanah Latosol asal Bogar dan Podsolik asal Bangka. Pada tanah Latosol asal Bogar dengan kelengasan 10,_o % kapasitas lapang, propagul patogen mampu bertahan hidup lebih dari 20 minggu, sedangkan pada tanah Podsolik daya tahan hidup yang sama dicapai pada kelengasan 60 % Kapasitas lapang. Sebagai saprob pada daun lada, P. pal­ ini dapat bertahan hidup selarna 11 minggu pada kele­ gasan antara 60 - 100 % kapasitas lapang. Pada batang ada, fungi ini marnpu bertahan hidup sebagai saprofitik selama 8 minggu dalam tanah Latosol asal Bogor dengan kelengasan 60 - 80 % kapasitas lapang dan 10 minggu dalam tanah asal Bangka dengan kelengasan 60 % kapasitas Pada akar lada, ternyata fungi tersebut sama sekali tidak dapat bertahan hidup sebagai saprob. Kemampuan kolonisasi f. palmivora diuji dengan meng­ gunakan potongan akar, batang, dan daun lada yang dibenamkan ke dalam tanah yang telah diinfestasi dengan zoospora dan diberi perlakuan dengan berbagai kelengasan tanah. Kemam­ puan kolonisasi pada akar lebih baik dibandingkan dengan pada batang dan daun. Kolonisasi fungi berlangsung dengan Baik pada tanah yang kelengasannya lebih dari 40 % kapasitas lapang. Kemampuan tumbuh dan berkembang propagul patogen pada permukaan tanah diuji dengan menggunakan potongan daun lada yang telah diinokulasi dan diletakkan pada permukaan tanah dengan taraf kelengasan tanah yang berbeda. Sampai 28 hari setelah inkubasi ternyata propagul tersebut tidak tumbuh dan berkembang di permukaan tanah. Pengujian kemampuan produksi enzim secara in vitro di­lakukan dengan cara menumbuhkan patogen pada medium cair dengan menggunakan metode Akinrefon (1968). P. palmivora dapat menghasilkan enzim selulase, endopoligalakturonase,dan poligalakturonat trans-eliminase. Dari ketiga jenis enzim tersebut, endopoligalakturonase mempunyai aktivitas yang paling tinggi. Perkembangan gejala serangan patogen diamati pada lada yang ditumbuhkan pada medium cair dan medium Gejala serangan f. palmivora mulai tampak 24 jam tanaman diinokulasi, berupa bercak hitam di bagian Tanaman menjadi layu apabila sebagian besar atau pangkal batang telah berwarna hitam. Pengaruh pemupukan terhadap serangan P. palmivora telah dipelajari dengan menggunakan tanaman lada varietas Lampung Daun Lebar yang berumur 6 bulan. Tanaman dipupuk dengan TSP, dan KCl dengan dosis masing-masing 2.5, 3.75, dan 5. 0 g per tanaman. Tanaman lada diinokulasi sebulan setelah Makin tinggi dosis pupuk yang diberikan makin berat serangan patogen.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119597
Appears in Collections:DT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
1988dma.pdf
  Restricted Access
Fullteks1.43 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.