Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119545
Title: Kelembagaan Bagi Hasil Ternak Domba dan Dampalmya Terhadap Pendapatan Peternak di Kabupaten Garut, Jawa Barat
Authors: Mudikdjo, Kooswardhono
Anwar, Affendi
Soedjana, Tjeppy D.
Saragih, JEF Rudiantho
Issue Date: 1997
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeslaipsikan dan menelaah aspek kelembagaan kelompok (formal) tani temak domba (sistem bagi hasil temak domba) dan kelompok informal, (2) menganalisis tingkat pendapatan petemak dari usahatemak domba dan faktor­faktor yang mempengaruhi pendapatan dari usahatemak domba, (3) menganalisis tingkat risiko yang dihadapi kelompok petemak, ( 4) mengevaluasi sistem bagi hasil temak domba pada kelompok formal berdasarkan keragaan reproduksi temak domba di Kabupaten Garut, dan (5) menganalisis alokasi dan optimasi alokasi tenaga kerja. Aspek kelembagaan dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan uji x' dua kelompok independen (Siegel, 1986). Tingkat pendapatan dengan analisis penerimaan dan biaya (Soedjana et al., 1993) dilanjutkan dengan uji beda, uji F (Wonnacott dan Wonnacott, 1977). Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan dari usahatemak domba dan peranan (pengaruh) pendapatan masing-masing usaha terhadap pendapatan total dianalisis dengan menggunakan regresi ganda yang diduga dengan metode OLS ( ordinary least square method) dengan Program Shazam Versi 6,2 (White et al., 1990). Keragaan reproduksi yang dianalisis adalah jumlah anak setiap kelahiran (litter size), mortalitas (mortality rate), selang beranak (calving interval), dan laju reproduksi induk (reproduction rate) (Soedjana et al., 1993). Analisis alokasi tenaga kerja dengan perbandingan pangsa alokasi tenaga kerja dengan pangsa pendapatan dari masing-masing usaha. Optimasi alokasi tenaga kerja dengan metode quadratic programming diolah dengan Program GAMS (general algebraic modeling system) Release 2,25 (Brooke, Kendrick, dan Meeraus, 1992). Hasil penelitian menunjukkan bahwa, litter size temak domba yang dipelihara kelompok formal (ketiga kelompok memelihara temak domba Garut) yaitu 2,08 lebih besar dibandingkan dengan litter size pada kelompok informal (1,66) dan non-kelompok (1,55). Secara rata-rata, laju mortalitas prasapih pada kelompok formal, kelompok informal dan non­kelompok berturut-turut adalah 20, 15 dan 10 persen. Pada ketiga kelompok, laju mortalitas anak saat lahir, laju mortalitas temak muda, dan laju mortalitas temak dewasa berturut-turut adalah 18,33 persen, 5,00 persen dan 1,80 persen. Selang beranak domba induk yang dipelihara peternak di ketiga kelompok adalah 8,27 bulan (7,97 bulan pada kelompok formal, 7,50 bulan pada kelompok informal, dan 9,35 bulan pada non-kelompok). dst ...
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119545
Appears in Collections:MT - Human Ecology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
1997jrs.pdf
  Restricted Access
Fulltext6.51 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.