Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119501
Title: Perkembangan populasi Spodoptera exigua Hubner (Lepidoptera : Noctuidae) dan hubungannya dengan kerusakan daun dan kehilangan hasil pada tanaman bawang merah (Allium ascalonicum Linn.) di Lembah Palu
Authors: J. Warouw
Doda, Joshua
Rauf, Aunu
Pasaru, Flora
Issue Date: 1997
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Spodoptera exigua merupakan salah satu hama penting dan sangat merugikan pada pertanaman bawang merah. Penelitian ini bertujuan untuk memahami cara-cara pengendalian hama S. exigua pada pertumbuhan tanaman bawang merah, memahami hubungan kepadatan populasi telur dengan kerusakan daun clan kehilangan hasil clan memahami musuh alami S. exigua baik predator maupun parasitoid. Pelaksanaan penelitian dimulai dari tanggal 15 Pebruari 1996 sampai 19 Mei 1996. Petani responden pada umumnya mengendalikan ulat S. exigua dengan menggunakan berbagai jenis insektisida. Jenis insektisida yang digunakan adalah Atabron, Rofral, Sevin, Decis, Azodrin 15 WSC, Curacron 500 EC, Tamaron 200 LC, Dursban 20 EC, Petroban 200 EC. Aplikasi insektisida dimulai sejak tanaman berumur 1 minggu setelah tanam (mst) hingga 8 mst Interval penyemprotan 2 - 3 kali dalam seminggu. Frekuensi penyemprotan selama satu musim tanam berkisar 16 - 24 kali. U ntuk mengaplikasikan insektisida, petani mencampur berbagai jenis insektisida dengan melebihi dosis anjuran pada label kemasan. Informasi petani responden menunjukkan bahwa insektisida yang digunakan sudah kurang efektif, walaupun dosis yang tinggi. Perkembangan populasi S. exigua pada pertanaman bawang merah berfluktuasi. Fluktuasi populctsi larva mengikuti fluktuasi populasi telur. Peletakan telur generasi pertama terjadi pada tanaman berumur 11 hst (13,0), kedua pada tanaman berumur 35 hst (13,2) clan ketiga pada tanaman berumur 59 hari (10,7). Tingkat kerusakan daun dan rumpun diikuti oleh perkembangan larva itu sendiri. Pac.id umur 19 hst rata-rata jumlah rumpun terserang telah mencapai 90% namun jumlah daun terserang rata-rata 12,7%. Akan tetapi pada umur 27 hst jumlah daun terserang meningkat menjadi 17,6% kemudian menurun kembali sampai 5,01 % pada umur 63 hst.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119501
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
1997fpa.pdf
  Restricted Access
Fulltext2.64 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.