Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119490
Title: Analisa jaringan komunikasi pada kelompok swadaya masyarakat: kasus KSM di Desa Tamansari, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor
Authors: Lubis, Djuara P
Ginting, Basita
Mislini, Laisa
Issue Date: 2006
Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan dan menganalisis hubungan antara faktor internal dengan dinamika kelompok, (2) mendeskripsikan dan menganalisis hubungan antara faktor eksternal dengan dinamika kelompok, (3) mendeskripsikan dan menganalisis hubungan antara jaringan komunikasi dengan dinamika kelompok dan (4) mendeskripsikan dan menganalisis hubungan antara dinamika kelompok dengan performa kelompok. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tamansari Kecamatan Tamansari Kabupaten Bogor pada bulan Maret sampai dengan April 2006. Pengambilan sampel gugus sederhana (simple cluster sampling) terhadap KSM dengan mengambil 10 KSM dengan responden sebanyak 60 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara yang berpedoman dengan kuesioner dan wawancara pada pengurus BKM, tokoh masyarakat dan aparat desa. Data keterlibatan responden dalam jaringan komunikasi dianalisis dengan software UCINET IV. untuk melihat hubungan antara peubah dianalisis dengan menggunakan uji statistik korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) terdapat hubungan nyata positif antara usia, pendidikan dan jenis kelamin dengan dinamika kelompok. Semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin tua usia responden, maka semakin memahami isi proposal yang diajukan, saling menghargai dan menerima pendapat. Begitu juga dengan jenis kelamin berhubungan nyata dengan dinamika kelompok, ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam peranan, pembagian fungs dan tugas, pembinaan kelompok dan suasana kelompok sehingga semakin dinamislah KSM. (2) terdapat hubungan nyata positif antara intensitas pendampingan, dukungan pemimpin formal dan dukungan pemimpin informal dengan dinamika kelompok swadaya masyarakat. Semakin sering individu mengikuti pertemuan dengan fasilitator dan anggota BKM, semakin mendukung pemimpin formal dan informal, maka anggota KSM semakin memahami peranan, fungsi tugas dan efektifitas kelompok sehingga kelompok swadya masyarakat semakin dinamis. (3) terdapat hubungan nyata positif antara jaringan komunikasi dengan dinamika kelompok. Anggota KSM yang memiliki sentralitas lokal dan kebersamaan yang tinggi lebih aktif melakukan interaksi dengan anggota KSM dan warga masyarakat lainnya sehingga dapat memperoleh informasi yang berkaitan dengan kegiatan KSM. Demikian pula halnya dengan anggota KSM dengan sentralitas rendah mempunyai kemampuan untuk menghubungi semua anggota dalam sistem. Semakin terlibat anggota KSM dalam jaringan komunikasi semakin dinamislah KSM. (4) terdapat hubungan nyata positif antara struktur kelompok, fungsi tugas, kekompakan dan efektifitas kelompok dengan performa kelompok. Semakin anggota KSM memahami peranan yang harus dilaksanakan, semakin sering melakukan koordinasi dengan anggota yang lain, semakin kompak anggota KSM dan semakin efiktif KSM, maka semakin lancar anggota KSM dalam pengembalian dana bergulir. Selain itu dinamika kelompok tidak berhubungan nyata dengan penggunaan pinjaman, karena anggota dalam menggunakan dana pinjaman di putuskan sendiri dan tidak dimusyawarahkan dalam kelompok.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119490
Appears in Collections:MT - Human Ecology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2006lmi.pdf
  Restricted Access
Fulltext7.5 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.