Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119481
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSuhardjo-
dc.contributor.advisorRimbawan-
dc.contributor.advisorM.A. Husaini-
dc.contributor.authorSumarmi, Sri-
dc.date.accessioned2023-06-19T06:21:24Z-
dc.date.available2023-06-19T06:21:24Z-
dc.date.issued1997-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119481-
dc.description.abstractTujuan umum penelitian ini adalah mengembangkan metode alternatif untuk mengidentifikasi kelompok penduduk rawan anemia dengan pendekatan konsumsi pangan. Adapun tujuan khususnya adalah untuk membuat model penilaian tingkat konsumsi zat besi, mencari model identifikasi kelompok rawan anemia dengan pendekatan konsumsi pangan, dan menguji validitas, sensitifitas, serta spesifisitas metode. Penelitian dilakukan dalam dua tahap yaitu : (1) tahap penyusunan metode dan (2) tahap pengujian metode. Langkah-langkah dalam penyusunan metode adalah : menentukan ukuran penyajian makanan, melakukan identifikasi sumber dan kandungan zat besi dalam makanan maupun bahan makanan dengan bantuan Daftar Komposisi Bahan Makanan, menentukan kategori konsumsi zat besi, menyusun kuesioner, membuat model untuk mengevaluasi masukan zat besi, menentukan nilai ambang batas dan kelompok rawan anemia, memperkirakan tingkat penyerapan zat besi dalam menu responden melalui studi literatur. Pengujian metode dilakukan melalui survei konsumsi pada 100 orang pekerja wanita PT. Danliris Surakarta Jawa Tengah. Kadar hemoglobin darah digunakan sebagai standar dalam uji validitas, sensitifitas, dan spesifisitas. Dengan melakukan penimbangan terhadap jenis-jenis makanan pada setiap ukuran penyajian . yang biasa dikonsumsi oleh pekerja wanita PT. Danliris Surakarta, dihasilkan suatu bank data komposisi makanan lokal menurut ukuran penyajian. Dari bank data ini dapat ditetapkan faktor pengali dalam membuat model untuk menilai masukan zat besi. Faktor pengali tersebut diperoleh dengan mengambil nilai tengah selang pada setiap kategori kandungan zat besi dalam makanan pada setiap ukuran penyajian. Nilai tersebut adalah a1 = 1,13 sebagai faktor pengali untuk jenis-jenis makanan yang tergolong memiliki kandungan zat besi Rendah; a2 = 3,36 sebagai faktor pengali untuk jenis-jenis makanan yang tergolong memiliki kandungan zat besi Sedang; dan a3 = 5,60 sebagai faktor pengali untuk jenis-jenis makanan yang termasuk memiliki kandun9an zat besi Tinggi pada setiap ukuran penyajian. Selanjutnya, faktor pengali tersebut dikalikan dengan frekuensi makan rata-rata per hari. Untuk makanan yang dikonsumsi dengan frekuensi bulanan maka frekuensi rata-rata per hari diperoleh dengan membagi jumlah frekuensi dengan angka 30, sedangkan untuk makanan yang dikonsumsi dengan frekuensi mingguan dibagi dengan angka 4. Dengan menggunakan model tersebut diperoleh data rata-rata masukan zat besi pada responden adalah 34,62 mg per hari, dengan simpang baku 15,31 mg, dan masukan terendah 11,32 mg per hari, sedangkan masukan tertinggi 76,63 mg per hari. dst...id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcWomen healthid
dc.subject.ddcAnemiaid
dc.subject.ddcFood consumptionid
dc.titleMetode Alternatif ldentifikasi Kelompok Penduduk Rawan Anemia dengan Pendekatan Konsumsi Pangan Studi pada Pekerja Wanita PT. Danliris Surakarta Jawa Tengah.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordRawan Anemiaid
dc.subject.keywordKonsumsi Panganid
dc.subject.keywordldentifikasiid
Appears in Collections:MT - Human Ecology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
1997ssu1.pdf
  Restricted Access
Fulltext4.33 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.