Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119351
Title: Evaluasi kesesuaian kopi Arabika yang dikelola secara organik pada tanah andisol di Aceh Tengah
Authors: Wiradisastra, Uup Sjafei
Sudarsono
Anas, Iswandi
Satari, Ahmad
Sanim, Bunasor
Poerwanto, Roedhy
Karim, Abubakar
Issue Date: 1999
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Tujuan penelitian adalah; (1) menetapkan karakteristik lahan yang berpengaruh terhadap tinggi-rendahnya produksi kopi Arabika organik, (2) menetapkan dan mengajukan kriteria klasifikasi kesesuaian lahan yang sejalan dengan produksi kopi Arabika organik, (3) menghitung jumlah bahan baku pupuk organik sumber lokal di dalam sistem kebun kopi Arabika organik yang dikaitkan dengan kecukupan kebutuhan unsur hara kopi Arabika organik dan (4) mengetahui kelayakan finansial kopi Arabika catimor organik di Aceh Tengah. Bahan baku pupuk organik sumber lokal yang ada dan dapat dimanfaatkan adalah Rulit kopi (kulit buah dan kulit biji --- 5 - 6 t ha-1 th-1), pangkasan Lamtoro (6 - 8 t ha-¹ th-¹) aimkasan Vetiver (13 - 15 t ha-1 th-1), dan siangan Gulma (4 - 6 t ha-1 th-1). Selain bahan­ all n tersebut, dapat budidayakan Azo//a microphylla untuk mencukupi kebutuhan hara i n. Saat ini di kebun kopi arabika organik di Aceh Tengah sedang dalam tahap kajian Rel, akan adalah pemeliharaan ternak (kerbau) dua ekor per hektar. Hasil percobaan petak erosi dan model Lysimetermenunjukkan pola kehilangan unsur a- antara perlakuan yang dicobakan adalah relatif sama. Secara umum hasil percobaan pef-:k erosi menunjukkan; limpasan permukaan, tanah tererosi, sedimentasi, biji hasil panen, ke·1arigan C-organik, dan kehilangan unsur hara N-total, P-tersedia, K-dd, Ca-dd, dan Mg-dd fer dah diperoleh pada per1akuan semua bahan baku sumber lokal (kulit kopi, pangkasan Lamto o, pangkasan Vetiver, dan siangan Gulma) dikembalikan dalam bentuk pupuk organik ebanyak 8 t ha-1 th·1• Demikian pula halnya dengan hasil percobaan model Lysimeter menunjukkan perkolasi, kehilangan C-organik, dan kehilangan unsur hara N-total, P-tersedia, -dd, Ca-dd, dan Mg-dd terendah diperoleh pada perlakuan semua bahan baku sumber lokal (kuli,topi, pangkasan Lamtoro, pangkasan Vetiver, dan siangan Gulma) dikembalikan dalam bentuR pupuk organik sebanyak 8 t ha-1 th-1• Pengurasan unsur hara P-tersedia selalu terjadi ntuk semuatingkat produksi yang dihasilkan. Analisis finansial rnenunjukkan pengembangan kopi Arabika organik hingga umur 10 hun sangat layak, yang dicirikan oleh nilai kriteria NPV = Rp 21.858.760, Net BCR = 2,08; IRR= 65,37 %; BEP Produksi = 377,59 kg ha-1 th·1;dan BEP Harga = Rp 4.186,- kg·1,payback eriod adalah pada umur 2,90 tahun. Untuk pengembangan kopi Arabika organik di Aceh Tengah disarankan memperhati­ kanketinggian tempat, lereng, dan karakteristik kesuburan tanah terutama P-tersedia. Untuk mempertahankan keberadaan hara kebun kopi Arabika organik, disarankan menerapkan eknik konservasi tanah dan air dan mempertahankan produksi 1.000 kg ha-1 th·1•
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119351
Appears in Collections:DT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
1999aka.pdf
  Restricted Access
Fullteks4.32 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.