Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119229| Title: | Studi potensi pertanian sebagai alternatif pengembangan wilayah Kabupaten Balangan |
| Authors: | Rustiadi, Ernan Ardiansyah, M Taufiqurrahman |
| Issue Date: | 2006 |
| Publisher: | IPB (Bogor Agricultural University) |
| Abstract: | Kabupaten Balangan merupakan salah satu kabupaten yang dibentuk di Kalimantan Selatan berdasarkan UU No. 2 Tahun 2003, sebagai pemekaran Kabupaten Hulu Sungai Utara. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui potensi dan pergeseran kontribusi sektor pertanian, (2) mengetahui keterkaitan sektor pertanian dengan sektor lain, (3) menentukan sentra produksi komoditas pertanian berdasarkan keunggulan komparatif dan kompetitif wilayah, (4) mengetahui efisiensi pemasaran komoditas pertanian yang potensial dikembangkan, (5) mengetahui potensi lahan untuk pengembangan komoditas pertanian, dan (6) menentukan agroindustri yang potensial dikembangkan berdasarkan komoditas tersebut. Dari data sekunder dan wawancara dilakukan analisis LQ, SSA, potensi lahan dengan SIG, margin tata niaga, kelayakan ekonomi pohon industri, dan analisis I-O. Peningkatan peran pertanian sebagai sektor unggulan wilayah perlu memprioritaskan pada subsektor tanaman pangan, perkebunan dan kehutanan yang potensial menjadi sumber pertumbuhan baru dalam perekonomian Balangan. Tanaman bahan pangan sebagai pemberi kontribusi terbesar pertanian bersifat strategis karena keterkaitan ke belakang dan ke depan yang tinggi. Perkebunan yang menjadi basis mempunyai derajat kepekaan yang tinggi (keterkaitan dengan sektor hilir). Areal lahan yang sesuai dan tersedia untuk pengembangan tanaman pangan masih cukup luas, namun sebagian besar lahan di Kabupaten Balangan tergolong lebih sesuai untuk tanaman tahunan/perkebunan dengan lahan tersedia dalam luasan yang besar. Pengembangan sentra produksi komoditas pertanian pada masing-masing kecamatan disusun berdasarkan keunggulan komparatif dan kompetitif wilayah. Dalam analisis rantai pemasaran dipilih aren, kelapa sawit dan karet. Keterbatasan modal petani dan skala usaha yang kecil menyebabkan lemahnya posisi tawar petani penentuan harga. Sektor agroindustri perlu ditumbuhkan untuk meningkatkan nilai tambah dan keterkaitan sektor pertanian. Pengembangan pohon industri diarahkan kepada pengembangan nilai tambah komoditas pertanian yang telah relatif mapan di Kabupaten Balangan seperti karet dan kelapa sawit. Agar Kabupaten Balangan mampu mandiri dengan pertanian sebagai penggerak pengembangan wilayah maka direkomendasikan menerapkan strategi: (1) peningkatan produksi, (2) pengembangan kelembagaan permodalan, pemasaran, dan pembinaan mutu, (3) pengembangan infrastruktur penunjang pertanian, (4) pengembangan agroindustri, dan (5) pengembangan sumber daya manusia pertanian. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119229 |
| Appears in Collections: | MT - Agriculture |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| 2006tau.pdf Restricted Access | Full text | 7.68 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.