Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119212| Title: | Analisis Kebutuhan Hutan Kota Sebagai Penyerap Emisi CO2 Di Kota Semarang |
| Authors: | Dahlan, Endes N Setiawan, Iwan I'anah |
| Issue Date: | 2010 |
| Publisher: | Bogor Argicultural University (IPB) |
| Abstract: | Kota Semarang sebagai pusat pemerintah daerah, pusat pelayanan kebutuhan sosial, ekonomi masyarakat, pusat perdagangan dan pusat perindustrian mempunyai luas sekitar 37.370,39 ha dengan jumlah penduduk mencapai 1.507.826 jiwa pada tahun 2009 (BPS 2010). Jumlah penduduk yang relatif besar ini menyebabkan Kota Semarang memeiliki kepadatan penduduk yang tinggi yaitu 40 jiwa/ha. Peningkatan jumlah penduduk sebesar 1,65% dan pertumbuhan ekonomi masyarakat menyebabkan pembangunan fisik kota terus melaju dengan pesat. Peningkatan jumlah penduduk, peningkatan pembangunan sarana dan prasarana kota, kendaraan bermotor dan fasilitas kota lainnya menyebabkan produksi CO2 di udara meningkat (Sastrawijaya 2000). Ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Semarang berkurang 0,53 % pertahun. Dampak yang paling nyata akibat pesatnya pembangunan akan menyebabkan CO2 meningkat,oleh karena itu konsentrasi gas CO2 di udara ambien harus diupayakan tidak terus bertambah naik, dengan membangun hutan kota, mempertahankan ruang terbuka hijau, pengurangan konsumsi Bahan Bakar Minyak dan Gas ( BBMG) dan pengembangan teknologi yang hemat energi. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan luasan hutan kota sebagai penyerap gas CO2 yang berasal dari bensin, solar, minyak tanah dan LPG.Penelitian ini terdiri dari (1) Menganalisis luas dan sebaran eksisting ruang terbuka hijau di Kota Semarang, (2) Menganalisis daya rosot RTH dan emisi gas CO2 di Kota Semarang dari konsumsi BBMG, (3) Menganalisis Kebutuhan luasan hutan kota sebagai rosot gas CO2, (4) Menganalisis kesesuaiaan luas kebutuhan RTH dan hutan kota berdasarkan UU No.26 Tahun 2007, Permendagri No.1 Tahun 2007, PP No.63 Tahun 2002, jumlah penduduk dan kebutuhan hutan kota sebagai rosot emisi gas CO2 dengan Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) di Kota Semarang..Penelitian ini dilakukan pada bulan Pebruari 2010 sampai dengan Maret 2010. Metode yang digunakan adalah persiapan, pengumpulan data dan analisis penutupan lahan dengan menggunakan analisis spasial, analisis emisi CO2 yang dihasilkan dari konsumsi BBMG dan listrik. Analisis kebutuhan RTH Hutan Kota berdasarkan peraturan yang berlaku (UU No.26 Tahun 2007) luas minimal RTH yaitu 30% dari luas wilayah Kota, (Permendagri No.1 Tahun 2007) luas RTH minimal yaitu 20% dari luas wilayah Kota dan (PP No.63 tahun 2002) luas minimal hutan kota 10% dari luas wilayah kota. Berdasarkan jumlah penduduk, menurut Simonds (1983) kebutuhan RTH Kota Semarang minimal luas RTH 40m2/jiwa. Berdasarkan issu penting yaitu pencemaran udara dari emisi gas CO2. Produk akhir dari penelitian ini adalah menentukan kebutuhan luas hutan kota di Kota Semarang sebagai rosot emisi gas CO2 .....dst |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119212 |
| Appears in Collections: | MT - Forestry |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| 2010ian.pdf Restricted Access | Fulltext | 2.58 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.