Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119050
Title: Isolasi dan Identifikasi Campylobacter jejuni Menggunakan Metode Konvensional dan Molekuler serta Mekanisme Patogenesis pada Saluran Pencernaan Ayam Broiler
Authors: Sudarwanto, Mirnawati
Setiyaningsih, Surachmi
Pisestyani, Herwin
Issue Date: 2010
Publisher: Bogor Argicultural University (IPB)
Abstract: Kejadian infeksi Campylobacter spp. pada manusia meningkat selama beberapa dekade terakhir. Campylobacter spp. merupakan bakteri Gram-negatif, motil, berbentuk spiral (wing shape), reaksi oksidase dan katalase positif, serta tidak dapat mengoksidasi/memfermentasi karbohidrat. Campylobacter spp. dapat diisolasi dari hewan domestik maupun hewan liar, karena saluran pencernaan hewan berdarah panas merupakan habitat alami dari Campylobacter spp. Spesies yang patogen dari genus ini bersifat thermotoleran atau thermofilik yaitu C. jejuni, C. coli dan C. lari. Campylobacter spp. bersifat toleran dan mampu bertahan pada suhu 4 C (refrigerator) selama 49 hari, namun tidak dapat tumbuh dan berkembang biak. Saat ini, Campylobacter spp. menjadi perhatian dunia, karena merupakan bakteri patogen yang menyebar melalui makanan. Campylobacter jejuni tumbuh pada suhu antara 25-49 C, sensitif terhadap sodium klorida (NaCl) dan kondisi kering serta tumbuh dengan baik pada pH 5.5-8.0. Bakteri ini mampu tumbuh dan berkembang biak di saluran pencernaan manusia dan menyebabkan diare yang parah. Campylobacter jejuni menyebabkan Guillain-BarrĂ© Syndrome (GBS) yaitu kerusakan pada sistem syaraf peripheral dan berubah menjadi paralysis temporer yang merupakan penyebab neuromuscular akut dan bisa menyebabkan kematian. Lebih dari 40% pasien GBS berhubungan dengan infeksi C. jejuni dan 80% penyebab campylobacteriosis adalah C. jejuni. Gejala klinis infeksi Campylobacter spp. antara lain, diare berair yang dapat berubah menjadi diare berdarah tergantung toksin yang dihasilkan oleh beberapa strain Campylobacter spp. Campylobacter jejuni menghasilkan beberapa toksin seperti cytolethal distending toxin (CDT), shiga toxin dan hemolisis, cholera-related enterotoxin. Hasil penelitian saat ini memperlihatkan bahwa daging ayam dan produk olahannya merupakan sumber kontaminasi utama dari C. jejuni. Penelitian di Jepang menunjukkan, sekitar 60% dari karkas ayam dan produk olahannya yang dijual di pasar terkontaminasi oleh C. jejuni. Daging ayam terkontaminasi C. jejuni dari isi saluran pencernaan atau feses selama proses pemotongan, penanganan dan pengolahan. Manusia terinfeksi Campylobacter spp. karena mengkonsumsi daging ayam setengah matang. Campylobacter spp. merupakan bakteri patogen yang sulit untuk dikultur dan diisolasi, sehingga diperlukan media pre enrichment dan enrichment yang telah ditambah suplemen pertumbuhan dan antibiotika. Metode kultur konvensional untuk mengisolasi dan mengidentifikasi Campylobacter spp. pada sampel pangan pada umumnya membutuhkan waktu beberapa hari. Alternatif uji secara cepat, sensitif dan berdasarkan pada metode kultur adalah teknik Polymerase Chain Reaction (PCR).....dst
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119050
Appears in Collections:MT - Veterinary Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2010hpi.pdf
  Restricted Access
Fulltext1.29 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.