Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119027
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSugema, Iman-
dc.contributor.advisorNuryartono, Nunung-
dc.contributor.authorWulandari, Ries-
dc.date.accessioned2023-06-13T15:45:22Z-
dc.date.available2023-06-13T15:45:22Z-
dc.date.issued2010-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119027-
dc.description.abstractBank Indonesia sebagai otoritas moneter yang memiliki kewenangan penetapan kebijakan moneter memiliki peran penting dalam penciptaan kondisi perekonomian yang stabil. Sampai dengan saat ini, kajian mengenai mekanisme transmisi moneter yang paling tepat digunakan di suatu negara masih menjadi hal penting, demikian juga untuk Indonesia. Pemilihan prioritas jalur mekanisme transmisi moneter mutlak bagi Bank Indonesia dalam merumuskan kebijakan moneter. Hal ini akan terkait dengan langkah selanjutnya, yaitu pilihan instrumen kebijakan dan prosedur pelaksanaan kebijakan. Operasi pengelolaan moneter yang dilakukan BI menggunakan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) sebagai instrumen utama. Selama periode penelitian, BI telah beberapa kali melakukan perubahan atas suku bunga acuannya. Harapan BI penurunan suku bunga acuan ini akan diikuti dengan suku bunga pinjaman. Kredit investasi, modal kerja, dan konsumsi akan tumbuh seiring turunnya suku bunga pinjaman. Aktivitas perekonomian pada gilirannya akan meningkat. Demikian juga kestabilan harga yang merupakan tujuan kebijakan moneter ‘single objective’ yang dilaksanakan BI. Untuk mencapai hal ini, maka kestabilan nilai tukar rupiah pun harus dijaga antara lain melalui serangkaian Operasi Pasar Terbuka (OPT). Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah mekanisme transmisi melalui jalur suku bunga dan jalur pinjaman bank berlaku di Indonesia serta mengidentifikasi jalur transmisi yang paling mempengaruhi PDB dan tingkat inflasi. Data yang digunakan bersumber dari Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia Bank Indonesia (SEKI-BI), Badan Pusat Statistik, dan CEIC dalam periode waktu antara bulan Januari 2001 sampai dengan bulan Desember 2008. Dengan demikian data yang digunakan merupakan data time series. Waktu penelitian adalah Juni 2009-April 2010. Metode untuk menganalisis bagaimana mekanisme transmisi moneter di Indonesia melalui jalur suku bunga dan jalur pinjaman bank adalah Struktural VAR (SVAR). Dalam model ini terdapat sembilan variabel yaitu Produk Domestik Bruto Riil (Y), Penghimpunan Dana Bank Umum (DEP), Kredit Bank Umum (KRED), Giro Wajib Minimum (GWM), Money Supply (M1), Suku Bunga SBI 1 bulan (SBI), Suku Bunga Deposito 1 bulan (SB_DEP), Suku Bunga Kredit Tertimbang (SB_KRED), dan Indeks Harga Konsumen (IHK). Model contemporaneous, yang menunjukkan hubungan perubahan jangka pendek, dibentuk oleh diekspresikan dalam Structural Vectorautoregression AB (SVAR AB) yang dikembangkan Amisano dan Gianni dalam Siregar dan Ward (2002). SVAR AB adalah model SVAR dengan penggunaan matrik A sebagai matrik koefisien bagi estimated residual dan matrik B sebagai matrik varian-kovarian bagi structural inovation............dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Argicultural University (IPB)id
dc.subject.ddcBankid
dc.subject.ddcMonetery systemid
dc.titleMekanisme Transmisi Kebijakan Moneter di Indonesia Melalui Jalur Suku Bunga dan Jalur Pinjaman Bank : Pendekatan Struktural VARid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordmonetary transmission mechanismid
dc.subject.keywordinterest rate channelid
dc.subject.keywordbank lending channelid
dc.subject.keywordStructural VARid
Appears in Collections:MT - Economic and Management

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2010rwu.pdf
  Restricted Access
Fulltext1.17 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.