Maskulinisasi Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Menggunakan Ekstrak Serbuk Sari Pinus Melalui Metode Perendaman

Abstract

Fitoandrogen berupa testosteron terkandung di dalam Pinus massoniana Lamb, P. tabulaeformis Carr, bahan ini dapat digunakan sebagai bahan maskulinisasi pada ikan. Penelitian ini bertujuan menguji efektivitas ekstrak serbuk sari pinus pada proses maskulinisasi ikan nila dengan metode perendaman larva serta pengaruhnya terhadap mortalitas ikan. Dosis ekstrak serbuk sari pinus yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, 0,02 mL/L, 0,05 mL/L, 0,1 mL/L, dan 0 mL/L. Penelitian ini menggunakan materi uji larva ikan nila merah (Oreochromis niloticus) berumur 9 hari setelah menetas. Larva ikan nila diperoleh dari departemen budidaya FPIK IPB. Larva ikan nila dipelihara selama 60 hari pada akuarium 50 cm x 40 cm x 40 cm dan ketinggian air 30 cm dengan padat tebar 1,6 ekor/L (100 ekor/akuarium). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan ekstrak serbuk sari pinus memberikan hasil positif dengan meningkatnya persentase kelamin jantan dengan hasil tertinggi yaitu 76,67±3,33%

Phytoandrogen in the form of testosterone are contained in Pinus massoniana Lamb, P. tabulaeformis Carr, this material can be used as masculinizing ingredient in fish. This research aimed to test the effectiveness of pine pollen extract on the masculinization process of tilapia with larval immersion method and its effect on fish mortality. The doses of pine pollen extract used in this study were 0,02 mL/L, 0,05 mL/L, 0,1 mL/L, and 0 mL/L. This study used test material of red tilapia larvae (Oreochromis niloticus) aged 9 days after hatching. Tilapia larvae were obtained from the culture department of FPIK IPB. Tilapia larvae were reared for 60 days in aquariums of 50 cm x 40 cm x 40 cm and a water level of 30 cm with a stocking density 1,6 fish/L (100 fish/aquarium). The results showed that the use of pine pollen extract gave positive results by increasing the percentage of male sex with the highest result of 76.67 ± 3.33%.