Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119022
Title: Seed Coating dengan agen hayati untuk perbaikan mutu Benih Padi yang terkontaminasi Bakteri Xanthomonas oryzae pv. oryzae
Authors: Ilyas, Satriyas
Machmud, Muhammad
Widajati, Eny
Palupi, Tantri
Issue Date: 2012
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Penggunaan benih bermutu rendah dan berpenyakit merupakan penyebab u ma rendahnya produktivitas padi di Indonesia. Salah satu patogen yang nginfeksi benih padi adalah bakteri Xanthomonas oryzae pv. oryazae (Xoo). eR:si melalui benih padi oleh Xoo dapat menyebabkan penyakit hawar daun teri (HDB) pada tanaman. Perlakuan benih dengan agen hayati menggunakan Kioba yang berasal dari rizosfer tanaman padi merupakan salah satu altematif yang dapat dikembangkan untuk mengatasi masalah di atas. Hal ini karena agen li ati tersebut memiliki kemampuan sebagai fitostimulator, biofertilizer, dan bio stisida. Salah satu cara untuk membawa agen hayati pada benih adalah melalui teknik seed coating (pelapisan benih). Cara ini dinilai lebih baik, karena petan.i dapat menanam benih tanpa memberikan perlakuan tambahan. Penggunaan see coating dalam industri benih juga sangat efektif, karena dapat memperbaiki penampilan benih, meningkatkan daya simpan, mengurangi resiko tertular pen)1akit dari benih sekitamya, dan dapat digunakan sebagai pembawa zat aditif. Penelitian ini terdiri atas lima percobaan yang saling berkaitan satu dengan lainnya, yaitu (I) Pengaruh beberapa formula seed coating terhadap mutu dan day simpan benih; (II) Uji antagonisme antara Xoo dengan agen hayati, serta uji kompatibilitas antara agen hayati tersebut; (Ill) Pengaruh coating dengan agen hayati pada benih padi terkontaminasi Xoo terhadap mutu dan daya simpan benih, serta ketahanan Xoo dan agen hayati pada benih; (IV) Efikasi coating benih dengan agen hayati pada benih padi terkontaminasi Xoo terhadap intensitas pen)1akit HDB, pertumbuhan, hasil, dan mutu benih yang dihasilkan di rumah kaca· dan (V) Efikasi coating benih dengan agen hayati pada benih padi terkontaminasi Xoo terhadap intensitas penyakit HDB, pertumbuhan, hasil, dan mutu benih yang dihasilkan di lapang. Percobaan I menunjukkan bahwa formula yang paling kompatibel dengan benih padi adalah CMC 1.5% + talc 1% dan CMC 1.5% + gipsum 1% yang dapat mempertahankan indeks vigor (IV) benih sama dengan kontrol (diuji setelah coating tanpa disimpan); formula arabic gum 3% + gipsum 1% dapat mempertahankan keserempakan tumbuh (Ksr) dan IV benih selama 1 bulan pen)1impanan pada ruang kamar suhu 28-30 °C dengan RH 65.5-82%. Formula alginat 3% + gambut 1% dapat mempertahankan viabilitas dan vigor benih selama 2 bulan penyimpanan pada ruang ber-AC suhu 18-20 °C dengan RH 60-80%. Formula CMC 1.5% + talc 1%; arabic gum 3% + gipsum 1%; dan alginat 3% + gambut 1% selanjutnya digunakan untuk membawa agen hayati pada percobaan I N', dan V. Pada percobaan II, isolat Pseudomonas diminuta A6 menghasilkan , , eter daya hambat terluas terhadap pertumbuhan Xoo, diikuti oleh isolat Ba ·uus subtilis 5/B. Kombinasi antara isolat P. diminuta A6 dengan B. subtilis ':ft kompatibel antara satu dengan lainnya. Dua agen hayati ini selanjutnya 1gunakan dalam seed coating padi pada percobaan III, IV, dan V. Pada percohaan III, perlakuan P. diminuta A6 dan B. subtilis 5/B terhaik dalam meningkatkan IV dan dalam menurunan infeksi Xoo pada henih (diuji setelah coating tanpa disimpan). Semua perlakuan coating menghasilkan hohot kering kecamhah normal (BKKN) dan laju pertumhuhan kecamhah (LPK) lehih tinggi dihandingkan perlakuan kontrol positi£ Semua perlakuan coating lehih haik d:b dingkan perlakuan kontrol positif dan mampu mempertahankan mutu henih · g disimpan pada suhu her-AC selama 7 hulan herdasarkan tolok ukur daya r ecamhah, Ksr dan IV henih. Keheradaan Xoo sudah tidak ditemui sejak hulan _ tiga penyimpanan pada perlakuan arabic gum 3% + gipsum 1% + P. diminuta 6 oan B. subtilis 5/B dan perlakuan CMC 1.5% + talc 1% + P. diminuta A6 dan subtilis 5/B. Perlakuan arabic gum 3% + gipsum 1% + P. diminuta A6 dan B. s ' Nlis 5/B masih menunjukkan populasi P. diminuta A6 (0.08 x I 0⁶ cfu/ml), dan g·rlakuan alginat 3% + gamhut 1% + P. diminuta A6 dan B. subtilis 5/B masih ·enunjukkan populasi B. subtilis 5/B (0.01 x 10⁶ cfu/ml) sampai 7 hulan n nyimpanan. Penyimpanan di ruang simpan tanpa AC hanya mampu rnpertahankan kadar henih selama 7 hulan. Keheradaan Xoo sudah tidak ditemui sejak hulan ketiga penyimpanan pada perlakuan alginat 3% + gamhut 1% + P. diminuta A6 dan B. subtilis 5/B serta CMC 1.5% + talc 1% + P. diminuta A6 dan B. subtilis 5/B. Semua perlakuan coating masih menunjukkan populasi P. diminuta A6, dan populasi B. subtilis 5/B masih terlihat pada perlakuan alginat 3% + gamhut 1% + P. diminuta A6 dan B. subtilis 5/B sampai 7 hulan penyimpanan (masing-masing 0.01 x 10⁶ cfu/ml). Penyimpanan di ruang her-AC (T 18-20 °C, RH 48-50%) selama 7 hulan masih dapat me pertahankan viahilitas dan vigor henih padi, lehih haik dihanding di ruang simpan tanpa AC (T 26.4-27.4 °C, RH 82-88%). Pada percohaan IV di rumah kaca, perlakuan coating henih dengan agen hayati P. diminuta A6 dan B. substilis 5/B herpengaruh nyata terhadap penyakit HD dan mutu fisiologi henih yang dihasilkan. Perlakuan coating CMC 1.5% + talc 1% + P. diminuta A6 dan B. substilis 5/B mempunyai kemampuan tertinggi dala menekan intensitas penyakit HDB dari 26.6% menjadi 9.8%. Perlakuan coa ing alginat 3% + gamhut 1% + P. diminuta A6 dan B. substilis 5/B me unjukkan mutu henih terhaik dari henih padi yang dihasilkan herdasarkan tolok ukur kecepatan turnhuh, IV, BKKN, LPK, T50, dan hohot 1000 hutir henih. Pada percohaan V di lapang, perlakuan CMC 1.5% + talc 1% + P. diminuta A6 dan B. subtilis 5/B menghasilkan jumlah anakan produktif tertinggi. Co ting dengan alginat 3% + gamhut 1% + P. diminuta A6 dan B. subtilis 5/B me pakan perlakuan terhaik dalam menghasilkan hohot gahah hemas dan hohot gahah total per malai; persentase hohot gahah hemas dan hohot gahah hampa per malai; jumlah gahah hemas per malai; persentase jumlah gahah hemas danjumlah gahah hampa per malai, serta menunjukkan jumlah populasi P. diminuta A6 tertinggi (7.34 x 10⁵ cfu/ml). Perlakuan arabic gum 3% + gipsum 1% + P. diminuta A6 dan B. subtilis 5/B terhaik dalam menghasilkan mutu fisiologis henih hasil panen; jumlah populasi Xoo terendah; dan jumlah populasi B. subtilis 5/B te·nggi (0.62 x 10⁵ cfu/ml).
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119022
Appears in Collections:DT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2012tpa.pdf
  Restricted Access
Fullteks2.42 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.