Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118961
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorLukman, Denny Widaya-
dc.contributor.advisorAfiff, Usamah-
dc.contributor.authorZuraida, Elfa-
dc.date.accessioned2023-06-13T01:42:47Z-
dc.date.available2023-06-13T01:42:47Z-
dc.date.issued2010-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118961-
dc.description.abstractItik Alabio merupakan salah satu plasma nutfah unggas lokal yang mempunyai keunggulan sebagai penghasil telur. Itik ini telah lama dipelihara dan berkembang di Kalimantan Selatan. Populasi itik Alabio di Kalimantan Selatan tahun 2006 tercatat 3 487 002 ekor. Sedangkan untuk Kabupaten HSU sendiri, populasi itik Alabio pada tahun 2007 tercatat 1 203 114 ekor dengan produksi telur 9 673 037 kg. Penyakit merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan karena dapat menurunkan produktivitas ternak. Beberapa penyakit pada itik Alabio adalah salmonelosis, kolibasilosis, cengesan atau selesma, aflatoksikosis dan aspergilosis. Salmonella sp. sebelumnya telah diisolasi dari sampel telur tetas itik Alabio berembrio yang mati, anak itik, telur, dedak dan pakan itik Alabio. Tingkat kontaminasi Salmonella sp. pada telur tetas di Kabupaten Hulu Sungai Utara mencapai 10.70%. Salmonella Enteritidis merupakan bakteri patogen yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan unggas. Telur merupakan sumber utama penyebab salmonellosis yang ditularkan melalui makananan (food-borne salmonellosis) pada manusia. Salmonella dapat mengontaminasi isi dan kerabang telur, dan manusia akan terinfeksi jika mengonsumsi telur yang terkontaminasi. Tingkat konsumsi telur itik pada masyarakat Kalimantan Selatan yang tinggi tidak menutup kemungkinan adanya infeksi S. Enteritidis. Untuk itu perlu dilakukan penelitian untuk mendeteksi keberadaan S. Enteritidis pada telur itik Alabio dan mengidentifikasi serovar dari S. Enteritidis melalui uji serotipe dan resistensi antimikroba. Kenaikan infeksi S. enterica serovar Enteritidis atau disingkat menjadi S. Enteritidis (SE) pada telur telah meningkat secara signifikan sejak 1979. Serotipe S. Enteritidis yang menginfeksi flok unggas biasanya tidak menimbulkan gejala klinis pada hewannya, namun bakteri ini berkolonisasi dalam telur dan dapat menimbulkan penyakit pada manusia jika mengonsumsinya dan dikenal sebagai salah satu penyebab foodborne illness. Infeksi S. Enteritidis pada manusia bisa menimbulkan gastroenteritis, diare, demam, muntah, dehidrasi dan gejala umum lain. Apabila infeksi berlanjut dapat terjadi bakteremia, meningitis dan endokarditis. Pada individu dengan sistem kekebalan tubuh rendah, seperti anak-anak dan orang tua, dapat mengakibatkan morbiditas dan mortalitas tinggi. Isolasi dan identifikasi Salmonella dilakukan dengan mengacu pada metode Robert dan Greenwood. Sampel telur yang diambil berasal dari peternakan rakyat di empat kecamatan dengan populasi ternak itik terbesar di Kabupaten Hulu Sungai Utara. Sampel diambil dan dibawa ke laboratorium Kesmavet BPPV Regional V Banjarbaru untuk pengujian Salmonella spp. Isolat kemudian dibawa ke Laboratorium Mikrobiologi BBalitvet untuk pengujian serotipe......dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Argicultural University (IPB)id
dc.subject.ddcEggsid
dc.subject.ddceggs Salmonellaid
dc.titleDeteksi dan Resistensi Antimikroba terhadap Salmonella Enteritidis pada Telur Itik Alabio di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatanid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordduck eggsid
dc.subject.keywordSalmonella Enteritidisid
dc.subject.keywordantimicrobial sensitivityid
Appears in Collections:MT - Veterinary Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2010ezu.pdf
  Restricted Access
Fulltext841.79 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.