Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118936
Title: Uji Tetrazolium secara Kualitatif dan Kuantitatif sebagai Tolok Ukur Vigor Benih Kedelai (Glycine max L.Merr) serta Hubungannya dengan Pertumbuhan Tanaman di Lapang.
Other Titles: Uji Tetrazolium secara Kualitatif dan Kuantitatif sebagai Tolok Ukur Vigor Benih Kedelai (Glycine max L.Merr) serta Hubungannya dengan Pertumbuhan Tanaman di Lapang
Authors: llyas, Satriyas
Wirawan, Baran
Widajati, Eny
Dina
Issue Date: 2006
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Penelitian bertujuan (1) membuat klasifikasi kualitatif pola topografi pewarnaan hasil uji tetrazolium (TZ) untuk menentukan viabilitas benih, (2) membuat klasifikasi kualitatif pola topografi pewarnaan TZ untuk menentukan tingkat vigor benih secara laboratoris, (3) 'mengevaluasi pola topografi pewarnaan TZ sebagai tolok ukur vigor benih yang dapat digunakan untuk pendugaan pertumbuhan tanaman dan hasil produksi di polybag dan lapang, dan (4) menentukan batasan konsentrasi formazan yang menunjukkan tingkat viabilitas dan vigor benih sebagai uji kuantitatif TZ. Penelitian ini menggunakan lima lot benih kedelai cv. Burangrang yang dibedakan berdasarkan umur simpan. Penelitian dilakukan dalam lima tahap percobaan yaitu identifikasi dan penentuan pola topografi pewarnaan TZ sebagai tolok ukur viabilitas (percobaan 1) dan selanjutnya sebagai tolok ukur vigor secara laboratoris (percobaan 2). Penentuan pola topografi pewarnaan TZ dilakukan dengan menggunakan Root Mean Square, analisis regresi dan korelasi antara uji TZ dan uji daya berkecambah untuk tolok ukur viabilitas, uji TZ dan uji accelerated aging, indeks vigor, kecepatan tumbuh dan laju pertumbuhan kecambah untuk tolok ukur vigor. Hasil pengujian laboratoris yang diperoleh selanjutkan dikorelasikan dengan performa pertumbuhan tanaman dan hasil produksi di polybag (percobaan 3). Pola topografi pewarnaan TZ yang diperoleh dianalisis endapan formazannya dengan spektrofotometer untuk pengukuran secara kuantitatif (percobaan 4). Pada tahap terakhir dilakukan pengujian konsistensi hasil uji TZ dengan melakukan seluruh pengujian seperti pada percobaan 1-4 menggunakan lot benih yang berbeda dan penanaman dilakukan di lahan terbuka (percobaan 5). Pada penelitian ini diperoleh sepuluh pola topografi pewarnaan TZ. Pola yang dapat digunakan untuk menentukan viabilitas benih kedelai adalah bila poros embrio dan kotiledon seluruhnya berwarna merah cerah, merah atau bergradasi dengan ujung radikula dapat berwarna merah tua. Pola vigor untuk benih kedelai hanya bila poros embrio dan kotiledon seluruhnya berwarna merah cerah atau merah merata dengan ujung radikula dapat berwarna merah tua. Pola vigor hasil uji TZ dapat digunakan untuk menduga performa pertumbuhan tanaman pada tolok ukur daya tumbuh hari ke-7 dan ke-14, persentase tanaman yang hidup hingga dipanen, tinggi tanaman minggu ke-2 hingga ke-4, bobot brangkasan, jumlah dan berat polong serta hasil produksi benih Pengukuran konsentrasi formazan dilakukan pada tiap pola topografi pewarnaan yang diperoleh dengan memisahkan bagian poros embrio dan kotiledon. Konsentrasi formazan pada poros embrio lebih tinggi dibandingkan pada kotiledon. Dari penelitian ini belum dapat diperoleh batasan konsentrasi formazan yang dapat digunakan untuk menentukan tingkat viabilitas dan vigor benih, akan tetapi diperoleh beberapa pengembangan metode dalam analisis formazan yang dapat dioptimasi lebih lanjut yaitu metode pembuatan standar larutan formazan, metode ekstraksi formazan yang menggunakan jaringan kering dan pengujian formazan pada tiap pola topografi.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118936
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2006din.pdf
  Restricted Access
Fulltext4.47 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.