Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118921
Title: Rancang Bangun Model Kolaborasi Perguruan Tinggi dengan Agroindustri Kecil dan Menengah sebagai sarana Transfer Teknologi
Authors: Jamaran, Irawadi
Sanim, Bunasor
Marimin
Widayat, Widadi Wahyu
Issue Date: 2011
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Keberhasilan pertumbuhan ekonomi berbasis ilmu pengetahuan antara lain an memanfaatkan peran sumberdaya ilmu pengetahuan diperoleh melalui komersialisasi hasil penelitian & pengembangan teknologi. model kolaborasi perguruan ti i dengan agroindustri kecil dan menengah sebagai sarana transfer teknologi me pakan wujud kelembagaan yang bisa menjawab tantangan tersebut. Ilmu pe getahuan dan teknologi tidak bisa berdiri sendiri, sehingga peran kolaborasi ditt apkan kelak akan mampu berkontribusi dalam pembangunan ekonomi dan peningkatan daya saing bangsa. Ide transfer teknologi terjadi karena adanya interaksi antara pakar, karyawan dan anajer dalam bagian, dari tiap aturan dan kebijakan organisasi baik secara fisik maup n maya, menciptakan komunitas untuk berbagi informasi dan pengetahuan baru. UnsuF-unsur dalam melakukan interaksi tersebut, dapat berdampak pada kegiatan- egiatan kerjasama sebagaimana yang dilakukan antara lembaga pergwuan tinggi dan industri. Mereka akan mengembangkan norma, nilai maupun kegiatan praktis bersama. Struktur organisasi, kepercayaan dan budaya organisasi adalah faktor yang secara nyata berkaitan dengan transfer pengetahuan dan teknologi. Dimensi kunci dari transfer teknologi adalah: 1) teknologi dibangun sebagai instrumen guna mengubah lingkungan, 2) teknologi lebih dapat dihitung dan diobservasi secara lebih teliti, 3) teknologi lebih eksplisit dan dapat dipelajari serta informasinya disimpan dalam bentuk cetak biru, pedoman maupun data dasar, 4) tahapan pengembangan teknologi merupakan bagian integral dari komersialisasi ide dan penemuan, 5) lebih mendekati pada eksperimen yang terkendali, simulasi atau uji contoh serta, 6) melibatkan interaksi antar organisasi yang berkaitan dengan isu operasional dan bagaimana bisa berjalan. Penelitian atas kebutuhan akan pemberdayaan perguruan tinggi di dalam mend kung peningkatan kualitas produksi maupun penciptaan lapangan kerja yang memiliki daya saing, diperlukan melalui berbagai kegiatan pengelolaan basil penelitian perguruan tinggi agar terjadi transfer inovasi hasil penelitian guna memenuhi kebufuhan pasar. Paket teknologi yang siap untuk komersialisasi hasil penelitian merupakan salah satu wujud nyata transfer teknologi dalam bentuk sinergi antara disiplin akademik ilmu pengetahuan dari perguruan tinggi dengan agroindustri dengan memP,erhatikan siklus hidup produk industri. Penggunaan modal ventura diperlukan sebagai model kapitalisasi hasil penelitian sebagai media antara, menempatkan perguruan tinggi sebagai produsen hasil penelitian, penyedia dan pemandu teknologi, sedangkan di sisi lain agroindustri kecil menengah komoditas unggulan yang dipilih akan berperan sebagai produsen produk inovasi. Sehingga tujuan penelitian ini adalah · hasilkan model kolaborasi yang terpadu antara perguruan tinggi bekerja sama an agroindustri kecil dan menengah di dalam mewujudkan pola transfer teknologi i :asi perguruan tinggi. Penelitian rancang bangun model kolaborasi yang ada d" in ngan kelembagaan dalam suatu Perguruan Tinggi yang memiliki otonomi akademik dan finansial (seperti model BHMN), secara kelembagaan telah mengembangkan berbagai altematif mekanisme kolaborasi berupa inkubasi bisnis, penghubung bagi industri (industrial interface/liaison), pemanfaatan hak atas kekayaan int kfual (HAKI) dan paten, kerjasama penelitian terapan atau pelatihan bagi s rn eridaya manusia industri, yang berbasis komoditas pertanian daerah penelitian dan t. did · ng oleh industri setempat dan lembaga-lembaga lainnya yang terkait. , Untuk mendukung keputusan yang akan diambil pada model kolaborasi oagaan dengan menggunakan metode analisis proses hirarki disusun matriks , pros s engambilan keputusan dengan cara menstruktur permasalahan dalam bentuk hira i serta memasukkan pertimbangan-pertimbangan untuk menghasilkan skala prid· tas relatif. Sistem neuro-fuzzy yang menerapkan kombinasi teknik sistem inferensi ,._ fitz (FIS) dan jaringan syaraf tiruan (ANN) dengan mekanisme propagasi balik, akan sistem yang akan digunakan didalam rancang bangun sistem yang mampu me hasilkan keputusan yang cukup andal dan optimal dengan data yang tidak begitu past1 dan tidak lengkap. Sistem inferensi fi,zzy yang menggunakan metode inferensi Takagi-Sugeno-Kang digunakan untuk menggambarkan pemetaan input-output dengan meng nakan logika fi,zzy, sedangkan jaringan syaraf tiruan digunakan untuk mengoptimalkan nilai parameter keanggotaan dari sistem inferensi fitzzy melalui mekanisme pembelajaran propagasi balik. Berdasarkan kajian berbagai faktor secara sistematis, guna merumuskan strategi kelemoagaan model kolaborasi dengan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Threat), maka strategi terbaik yang disarankan adalah model pengembangan dengan menggunakan kekuatan internal lembaga yang ada serta mema fatkan peluang ekstemal. Konfigurasi model kolaborasi antara Perguruan Tinggi dengan agroindustri Kecil Menengah dengan mediasi Lembaga Pembiayaan Modal Ventura berdasarkan aplikasi pendekatan sistem, diperoleh hasil mekanisme kelembagaan jejaring merupakan prioritas yang terbaik dengan bentuk kelembagaan inkubator bisnis dan teknologi, direkomendasikan sebagai model kelembagaan terpadu yang paling representatif.diantara model-model kelembagaan lainnya. Sedangkan pengembangan inovasi dan atau diversifikasi produk sebagai basis transfer teknologi adalah prioritas tertinggi dibandingkan dengan altematif kegiatan tranfer teknologi yang lain yang dihasil an dari adanya kolaborasi. Verifikasi model menempatkan agroindustri berbasis bahan baku perikanan adalah menempati rekomendasi yang tertinggi bagi jenis agroindustri Rancangan implementasi dibangun dari konsep simulasi kebijakan model kolaborasi yang menggunakan metode ANFIS (Adaptive Neuro Fuzzy Inference System) bagi data hasil analisis AHP (Analytical Hierarchy Process) untuk himpunan Fuzzy Bagi sub model pola kolaborasi dan transfer teknologi, dan menggunakan metode 'F untuk Non Fuzzy bagi sub model jenis agroindustri dan model kelembagaan, emudian dianalisis dengan Matlab. Hasil analisis ANFJS untuk sub model pola kolaborasi dan transfer teknologi menghasilkan nilai 4,0 dari kemungkinan maksimum 5 sangat baik), yang menunjukkan bahwa kerjasama dengan mekanisme jejaring ad • keputusan yang cukup baik dalam mendukung pola kolaborasi dengan cara fer teknologi inovasi dan atau diversifikasi produk. Dengan menggunakan interface 'Guide' pada Matlab, hasil simulasi menunjukkan bahwa fakta agroindustri berbasis bahan baku perikanan melalui peran inkubator bisnis a teknologi menghasilkan model kolaborasi dengan tingkat kepercayaan baik yang ditunjukkan oleh faktor kepastian sebesar 0,8275. Pengujian terhadap konsep model berupa inkonsistensi rasio baik dalam proses pt1it.,ise comparison maupun sintesis model pada AHP, diperoleh nilai Consistency R.tia (CR) < 0,1 serta dalam pengujian data training dengan metode ANFJS, nunjukkan grafik data yang cenderung berhimpit dengan grapik output berarti model p valid. Dari hasil analisis rancangan implementasi dengan nilai 4.0 dari kisaran s . la 1-5, artinya menunjukkan bahwa model tersebut sudah memenuhi standar kat-agori baik. Demikian pula dengan rancang bangun simulasi model yang dihasil nunjukkan nilai Certainty Factor (CF) yang baik, yaitu sebesar 0,8275 dalam ki:Saran nilai -1,0 sampai dengan 1,0. Dengan demikian dari seluruh proses tersebut m nunjukkan hasil yang konsisten, sehingga model yang dihasilkan teruji dan layak aFu Hapat dipercaya (reliable). Dalam era ekonomi berbasis pengetahuan, maka aplikasi penelitian dan pengembangan memegang peranan penting. Kerjasama yang menghasilkan paket teknologi ini, perlu di tingkatkan pengembangan lebih lanjut pada skala komersial, agar menjamin keberlanjutannya. model kolaborasi yang telah dikembangkan ini, di dukuhg oleh komponen mekanisme pola kolaborasi, pilihan transfer teknologi, jenis agroindustri serta model kelembagaan yang terpadu, dalam implementasinya perlu di tingk;atkan perannya, agar manfaat yang dapat diperoleh bagi kedua belah pihak baik dari sisi pendapatan HKI dan atau paten, serta peningkatan daya saing produk melalui parameter dan faktor ekstemal yang berpengaruh lebih lanjut. Melalui penelitian lebih lanjut, teknik simulasi kebijakan model dapat dikembangkan dengan masukan dari sub model lain yang diperlukan agar lebih komprehensif, sehingga tercapainya perspektif model cerdas berdasarkan pendekatan sistem yang terkini.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118921
Appears in Collections:DT - Agriculture Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2011www.pdf
  Restricted Access
Fullteks7.81 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.