Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118915Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | Bengen, Dietriech G. | - |
| dc.contributor.advisor | Pertiwi, Setyo | - |
| dc.contributor.advisor | Kusmana, Cecep | - |
| dc.contributor.author | Setiawan, Yunianto | - |
| dc.date.accessioned | 2023-06-12T07:45:59Z | - |
| dc.date.available | 2023-06-12T07:45:59Z | - |
| dc.date.issued | 2015 | - |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118915 | - |
| dc.description.abstract | Hutan mangrove memiliki potensi ekologi dan ekonomi yang besar. Hutan mangrove memainkan peran penting dalam ekologi daerah pesisir dan mendukung ekosistem laut. Kondisi eksisting Delta Mahakam dengan 85% kawasan mangrove telah rusak dan sebagian besar hutan mangrove dikonversi menjadi tambak, membuat pemerintah melaksanakan program rehabilitasi hutan mangrove di Delta Mahakam yang salah satu programnya adalah merubah sistem tambak ekstensif tradisional menjadi tambak wanamina. Wanamina adalah suatu bentuk kegiatan yang terintegrasi antara budidaya tambak air payau dengan pengembangan mangrove pada lokasi yang sama. Konsep wanamina ini dikembangkan sebagai salah satu bentuk budidaya perikanan berkelanjutan dengan input yang rendah. Konsep ini sudah tliperkenalkan di Delta Mahakam sejak awal tahun 2000, namun hingga sekarang partisipasi petambak untuk merubah sistem tambak ekstensif tradisionalnya ke iWanamina masih sangat rendah. Dengan program rehabilitasi tarnbak yang bertujuan untuk mengembalikan ekosistem mangrove Delta Mahakam diharapkan model pengelolaan tambak wanamina ini dapat digunakan sebagai perencanaan kawasan Delta. Tujuan dari penelitian ini ada lima yaitu: (1) memetakan kondisi eksisting kawasan Delta Mahakam; (2) mengetahui perubahan spasial penggunaan lahan ecara time series di Delta Mahakam; (3) mengevaluasi kesesuaian lahan untuk budidaya tambak; (4) membuat model dari pengembangan tambak wanamina 1Rhizophora spp. dan nipah; dan (5) merancang model pengelolaan hutan mangrove di Delta Mahakam untuk peruntukan budidaya tambak wanamina secara berkelanjutan dan analisis kebijakannya berdasarkan pemodelan tersebut. Hasil penelitian menghasilkan rekomendasi kebijakan dari tiap tujuan yang tlianalisis yaitu: (1) berdasarkan kondisi eksisting, pada saat sekarang produktifitas tambak sudah semakin menurun dikarenakan sudah berkurangnya hutan mangrove dan umur tambak yang tua yang mengakibatkan banyak terserang penyakit di Delta Mahakam. Oleh karena itu perlu digalakkan secara besar besaran program rehabilitasi tambak melalui program wanamina; (2) berdasarkan analisis perubahan spasial, telah telah terjadi konversi mangrove secara besar besaran dalam kurun waktu 25 tahun ini, yang mengakibatkan degradasi lingkungan. Maka dari itu diperlukan strategi untuk mengembalikan kondisi ekosistem Delta Mahakam melalui moratorium tidak ada penambahan pertambakan; (3) berdasarkan analisis evaluasi kesesuaian lahan tambak maka clapat diambil kesimpulan banyak tambak berada pada lokasi lahan yang tidak cocok terutama dari faktor kualitas tanah yaitu kandungan pirit yang tinggi dan pH tanah yang rendah, strategi untuk mengatasi hal tersebut maka kawasan Delta Mahakam perlu dibagi 3 zonasi yaitu zona sangat sesuai, sesuai dan tidak sesuai; (4) Berdasarkan analisis finansial tambak, dapat ditarik kesimpulan bahwa tambak wanamina Rhizophora spp. berdasarkan analisis BCR layak untuk dijalankan di Delta Mahakam sedangkan nipah tidak layak dijalankan; dan (5) Berdasarkan alisa model pengelolaan wanamina, selama kurun waktu model dijalankan akan te capai kondisi ideal perbandingan luasan areal mangrove dan areal pertambakan . atla suatu kawasan budidaya memiliki rasio 60 % mangrove dibanding 40 % • ambak dengan waktu simulasi model selama 30 tahun. Tambak wanamina adalah solusi terbaik untuk mengembalikan kondisi lingkungan Delta Mahakam yang telah mengalami degradasi, di sampmg tambak mendapatkan keuntungan dari tambak, petambak juga menjaga lingkungan dengan menanam mangrove di Delta Mahakam. | id |
| dc.language.iso | id | id |
| dc.publisher | IPB (Bogor Agricultural University) | id |
| dc.subject.ddc | Resource Management and Environmental Science | id |
| dc.title | Model pengelolaan tambak Wanamina di Delta Mahakam Kabupaten Kutai Kartanegara | id |
| dc.type | Dissertation | id |
| dc.subject.keyword | Wanamina | id |
| dc.subject.keyword | BCR | id |
| dc.subject.keyword | Evaluasi lahan | id |
| dc.subject.keyword | Rehabilitasi | id |
| Appears in Collections: | DT - Multidiciplinary Program | |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| 2015yse.pdf Restricted Access | Fullteks | 4.34 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.