Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118842
Title: Pengembangan Kultur Mamosfir Asal Sel Kelenjar Susu Macaca fascicularis dan Responnya Terhadap Pemberian Genistein
Authors: Sajuthi, Dondin
Suparto, Irma H
Iskandriati, Diah
Dewi, Fitriya
Mariya, Silmi
Issue Date: 2018
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Kelenjar susu mengandung sel punca dewasa dengan kemampuan selfrenewal, yang diduga menjadi target utama untuk transformasi yang dapat menyebabkan kanker payudara. Mempelajari mekanisme pencegahan terjadinya kanker payudara harus menggunakan kultur sel kelenjar susu normal yang sampai saat ini belum tersedia secara komersial, model kultur kelenjar susu yang ada hanya mewakili populasi tertentu, yakni populasi wanita menopause. Mon yet ekor panjang (Macaca fascicularis) merupakan salah satu jenis satwa primata yang banyak dimanfaatkan dalam penelitian biomedis. Spesies ini mempunyai struktur kelenjar susu yang sama dengan manusia meliputi anatomi, endokrinologi, tahapan perkembangan, histologi serta profil lobus kelenjar susu. Penggunaan sel punca dari satwa primata sangat penting untuk menjembatani kesenjangan pengetahuan yang dihasilkan dari penelitian sel punca menggunakan rodensia untuk kepentingan uji klinis pada manusia. Penelitian ini bertujuan rnengernbangk:an model in-vitro sel kelenjar susu tiga dimensi (mamosfir) yang dapat memperkaya populasi sel punca kelenjar susu dan mampu berdiferensiasi menjadi sel-sel kelenjar susu. Pemberian genistein dievaluasi untuk melihat efeknya terhadap kemampuan sel dalam membentuk mamosfir dan mengekpresikan marka epitel, marka sel punca kelenjar susu dan pluripotensi. Mamosfir yang dikembangkan ini berasal dari kultur sel kelenjar susu Macaca fascicularis (MfMG), hasil koleksi melalui metode biopsi, dikultur menjadi sel monolayer dan kemudian disimpan dalam keadaan beku. Sediaan sel beku diharapkan akan menjadi sumber sel untuk kultur mamosfir sehingga dapat menghindari atau mengurangi metode invasif pada hewan, apabila diperlukan kembali pengambilan jaringan kelenjar susu. Sel kelenjar susu dikultur dan dibuat sediaan beku dari setiap pasase selnya. Sel kelenjar susu dari sediaan beku ditumbuhkan kembali, dan pasase dilakukan setiap 7 hari. Populasi sel dihitung dan ditumbuhkan kembali untuk membentuk mamosfir turunannya. Validasi marka, sel epitel (CK18 dan CD24), sel punca kelenjar susu (ITGBI dan ITGA6) dan pluripotensi (NANOG, OCT4, SOX2) dilakukan pada setiap pasase menggunakan teknik Reverse Transcriptase quantitative Polymerase Chain Reaction (RT-qPCR). Diferensiasi sel punca dilakukan dengan teknik: kultur 2 dimensi dengan menumbuhkan sel pada lempeng kultur membentuk monolayer dan teknik 3 dimensi dengan menumbuhkan mamosfir pada matrigel untuk membentuk organoid, yang menyerupai kelenjar susu in vivo. Genistein ditambahkan pada populasi mamosfir dengan tiga konsentrasi berbeda yaitu 1 μM, 10 μM dan 100 μM. Sel tunggal asal MfMG berhasil dikultur dan mengekspresikan marka sel epitel, marka sel punca kelenjar susu, dan marka sel punca mesenkimal. Hasil ini menunjukkan bahwa model kultur sel ini dapat dijadikan model in vitro untuk memperoleh populasi sel punca kelenjar susu dan kultur sel inijuga dapat berfungsi sebagai reservoir populasi sel punca untuk rnernperoleh ku)tur sel punca tertentu di rnasa yang akan datang. Marnosfir dari sel sediaan beku MfM.G berhasiJ dikultur, terarnati pada hari ke-3 rnernbentuk sphere dan rnultiselular, jurnlah rnarnosfir menurun pada sphere turunannya tetapi menunjukkan peningkatan ekspresi sel punca kelenjar susu, seiring dengan penurunan marka sel epitel dan pluripotensi ada setiap pasase, hal ini menunjukkan bahwa marnosfir marnpu meningkatkan •OJ?ulasi sel punca dan bersifat rnultipoten. Sel punca kelenjar susu berhasil rtliferensiasi ditandai dengan ekspresi marka CSN2 dan regulator diferensiasi TAT5 dan GATA3. Pemberian genistein pada marnosfir meningkatkan jurnlah arnosfir sesuai dengan bertarnbahnya konsentrasi genistein dan terjadi ningkatan ekspresi marka sel punca kelenjar susu yang lebih tinggi dari rnarka .1epitel dan pluripotensi. Penernuan 1m rnenunjukkan rnarnosfir dapat elijadikan model in-vitro untuk mempelajari mekanisme dalarn pencegahan rjadinya kanker payudara.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118842
Appears in Collections:DT - Multidiciplinary Program

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2018sma.pdf
  Restricted Access
Fullteks2.44 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.