Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118824
Title: Imunisasi Induk Ikan Nila Oreochromis niloticus dan Ketahanan Benih yang Dihasilkan Terhadap Streptococcus iniae
Authors: Sukenda
Taukhid
Soraya, Swastika Dita
Issue Date: 2011
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Penelitian mengenai imunisasi induk ikan nila (Oreochromis niloticus) dengan beta glukan dan vaksin ini dilakukan selama tahap perkembangan embrio, yaitu pada saat terjadinya vitelogenesis. Penelitian ini dilakukan dalam 6 tahapan kegiatan, yaitu identifikasi dan karakterisasi Streptococcus iniae, pada tahap ini pengujian meliputi uji morfologi dan biokimia. Tahap yang kedua adalah peningkatan virulensi Streptococcus iniae, dengan cara menyuntikkan bakteri tersebut sebanyak 0.1 ml/kg ikan. Pengamatan meliputi mortalitas dan gejala klinis yang terjadi. Tahap ketiga adalah pembuatan vaksin dan uji dosis beta glukan. Pembuatan vaksin dilakukan dengan penambahan formalin 3%. Dosis beta glukan yang diujikan adalah 5, 10, 15 dan 20 mg/kg ikan. Parameter yang diamati meliputi diferensial leukosit dan indeks fagositik. Tahap yang keempat adalah penentuan dosis mematikan 50% (Lethal dose/LD50) pada benih nila, dengan cara perendaman dalam larutan bakteri selama 15 menit. Dosis yang diujikan adalah 105, 106 dan 107 cfu/ml. Tahap kelima adalah imunisasi induk dan pengukuran titer antibodi. Induk diimunisasi dengan 0.4 ml glukan, 0.4 ml vaksin dan 4 dosis gabungan glukan dan vaksin. Titer antibodi diukur pada induk sebelum dan sesudah imunisasi, ekstrak telur dan cairan tubuh benih. Dan tahap yang keenam adalah uji tantang pada benih nila. Uji tantang dilakukan pada benih berumur 2 dan 4 minggu dengan cara perendaman dalam larutan bakteri dengan konsentrasi 108 cfu/ml selama 15 menit. Berdasarkan hasil identifikasi dan karakterisasi bakteri pada penelitian tahap pertama dapat dipastikan bahwa bakteri yang akan diujikan adalah Streptococcus iniae, dan pada penelitian tahap kedua menunjukkan adanya peningkatan virulensi setelah 3 kali pasase. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan mortalitas dan semakin singkatnya waktu terjadi kematian. Pada kegiatan tahap ketiga, penambahan formalin 3% berhasil mematikan 100% bakteri, dan dosis beta glukan yang mampu meningkatkan indeks fagositik secara nyata adalah 10 mg/kg ikan. Berdasarkan kegiatan tahap keempat, nilai LD50 yang diperoleh adalah 107 cfu/ml. Setelah imunisasi pada induk ikan nila, nilai titer antibodi untuk semua perlakuan berbeda nyata dengan induk sebelum imunisasi dan kontrol. Setelah memijah, titer antibodi yang tertinggi dan berbeda nyata ditemukan pada ekstrak telur dan larva dari hasil induk yang diimunisasi, jika dibandingkan dengan kontrol. Titer antibodi pada benih akan menurun secara gradual sampai benih berumur 4 minggu. ..dst
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118824
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2011sds.pdf
  Restricted Access
Full text2.15 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.