Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118814
Title: Potensi rimpang kunyit, daun saga, dan daun kemuning sebagai kandidat prebiotik
Authors: Achmadi, Suminar S
Batubara, Irmanida
Rahmatullah, Saepudin
Issue Date: 2011
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Prebiotik merupakan bagian bahan makanan yang tidak dapat dicerna dan tidak diserap pada saluran cerna atas, memberikan pengaruh yang menguntungkan bagi kesehatan, karena dapat menstimulasi pertumbuhan dan aktivitas bakteri menguntungkan di kolon. Beberapa prebiotik dan kandidat prebiotik yang dikenal adalah karbohidrat golongan oligosakarida, baik secara langsung berupa oligosakarida maupun bersumber dari sayuran dan buah-buahan. Kunyit merupakan anggota famili Zingiberaceae dan dilaporkan mengandung karbohidrat sebesar 46.9%. Selain itu, anggota famili lainnya seperti Leguminoceae dan Rutaceae dilaporkan mengandung karbohidrat. Famili Leguminoceae mengandung karbohidrat seperti stakiosa, rafinosa, dan verbakosa, sedangkan famili Rutaceae mengandung karbohidrat golongan oligosakrida. Saga merupakan salah satu anggota famili Leguminoceae dan kemuning termasuk bagian dari keluarga Rutaceae. Tujuan penelitian ini ialah menelusuri potensi prebiotik, menemukan konsentrasi yang efektif dari ekstrak rimpang kunyit, daun saga, dan daun kemuning secara individual maupun campuran dengan menggunakan simplex centroid design, serta mengidentifikasi senyawa golongan sakarida ketiga bahan alam tersebut. Setiap simplisia (rimpang kunyit, daun saga, dan daun kemuning) diekstraksi dengan pelarut air suhu 28 °C dan 80 °C dan pelarut etanol 20% dan 80%. Nisbah pelarut dan sampel yang digunakan untuk air suhu 28 °C dan etanol adalah 4:1 dan untuk suhu 80 °C adalah 8:1, kemudian simplisia dengan pelarut diaduk dan didiamkan. Perendaman dilakukan selama 1 dan 2 × 24 jam. Campuran disaring dengan pemerasan dengan kain katun. Filtrat yang diperoleh kemudian dievaporasi pada suhu 40 °C. Perhitungan hubungan antara ragam maserasi dan hasil ekstraksi serta pertumbuhan bakteri menggunakan Microsoft Excel 2007. Uji penentuan konsentrasi gula pereduksi menggunakan uji asam dinitrosalisilat (DNS) dan dinyatakan sebagai ekuivalen maltosa. Pengujian dikalibrasi menggunakan maltosa standar dengan konsentrasi 0.2, 0.4, 0.6, 0.8, dan 1 mg/mL. Larutan sampel atau glukosa standar 1 mL ditambahkan ke 1 mL DNS dan 1 mL air. Campuran dididihkan selama 15 menit dan didinginkan pada es selama 2 menit, ditambahkan air 9 mL sebelum diaduk, dan diukur pada panjang gelombang 522.5 nm. Penentuan konsentrasi total gula dilakukan dengan uji fenol-asam sulfat dan dinyatakan sebagai ekuivalen glukosa. Pengujian dikalibrasi menggunakan D-glukosa standar 100 mg/mL (0.2, 0.4, 0.6, 0.8, dan 1 mL). Larutan sampel 0.1 mL ditambahkan pada 5% b/v larutan fenol 1 mL, ditambahkan asam sulfat pekat sebanyak 5 mL, dilanjutkan pengadukan selama 10 menit pada suhu kamar, disimpan pada penangas air 25-30 °C selama 20 menit, kemudian diukur pada panjang gelombang 471 nm. Sakarida dianalisis dengan menggunakan KCKT. Larutan sampel dimasukkan pada kolom Sugar Pak dengan..dst
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118814
Appears in Collections:MT - Mathematics and Natural Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2011sra.pdf
  Restricted Access
Full text416 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.