Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118812
Title: Analisis Potensi Pengembangan Ekonomi Bahan Bakar Nabati Berbasis Kelapa di Propinsi Sulawesi Utara
Authors: Fauzi, Akhmad
Simanjuntak, Sahat
Rahayu, Andriani
Issue Date: 2011
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Lonjakan harga minyak mentah dunia yang berdampak pada naiknya harga BBM menuntut untuk segera dilakukannya diversifikasi energi yang lebih intensif agar mengurangi ketergantungan BBM. Gas, batubara, dan energi baru terbarukan merupakan alternatif diversifikasi bahan bakar. Tingginya kebutuhan BBM masa mendatang akibat peningkatan jumlah kendaraan bermotor, penduduk yang menggunakan minyak tanah, industri serta pembangkit listrik berbassi BBM. Dengan jumlah cadangan minyak bumi Indonesia hanya 9 miliar barel dan produksi per tahun 500 juta barel, artinya cadangan minyak bumi Indonesia akan habis dalam waktu 18 tahun jika tidak ditemukan cadangan atau teknologi baru untuk meningkatkan cadangan. Pelaksanaan program pengembangan BBN di Indonesia tertuang dalam Inpres Nomor 1/2006 tentang percepatan, penyediaan, dan pemanfaatan biofuel sebagai bahan bakar lain. Sebagai akselerasi, diterbitkan Permen ESDM Nomor 32/2008 tentang penyediaan, pemanfaatan, dan tata niaga bahan bakar nabati sebagai bahan bakar lain dengan tajuk utama mengatur pentahapan kewajiban minimal pemanfaatan BBN pada sektor transportasi, industri-komersial, dan pembangkit listrik sampai dengan tahun 2025. Potensi energi biomassa yang dimiliki Indonesia salah satunya adalah kelapa. Hasil utama industri pengolahan kelapa masih terfokus untuk pengolahan hasil daging buah seperti kopra, crude coconut oil atau minyak kelapa, sedangkan industri pengolah air, sabut, dan tempurung kelapa masih berupa hasil samping buah (by product) dan dilakukan secara tradisional dalam skala kecil. Minyak kelapa (coconut oil) merupakan perolehan dari kopra dengan kandungan minyak mencapai 63-65%. Minyak kelapa inilah yang berpotensi untuk menjadi bahan bakar nabati. Sulawesi utara adalah salah satu lumbung kelapa Indonesia dimana sebagian besar masyarakat Sulawesi Utara bergantung pada hasil perkebunan kelapa. Pengelolaan kelapa untuk BBN dinilai sangat membantu masyarakat, terutama di daerah kepulauan. Dengan rata-rata produksi 280 ribu ton/tahun, sangat potensial dimanfaatkan sebagai EBT. Namun pengembangan kelapa sebagai bahan baku BBN cukup sulit dilakukan di Sulawesi Utara karena banyak tanaman yang sudah tidak produktif (tua) dan rusak. Penelitian ini bertujuan untuk menyediakan bahan pengembangan ekonomi komoditas kelapa untuk pemanfaatan BBN, yaitu dengan mengetahui pengaruh pengembangan kelapa terhadap perekenomian saat ini, mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi petani dalam menanam kelapa sebagai upaya pengembangan bahan baku BBN, serta estimasi secara teoritis kelayakan finansial dan efektivitas biaya. Beberapa komponen biaya dalam usahatani kelapa adalah pupuk, obat- obatan/pestisida, tenaga kerja, dan transportasi. Komponen biaya yang paling besar adalah tenaga kerja. Hasil penelitian menunjukkan hanya 20,15% dari ..dst
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118812
Appears in Collections:MT - Economic and Management

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2011ara7.pdf
  Restricted Access
Full text5.09 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.