Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118806
Title: Interaksi Genotipe dan Tiga Teknik Budidaya di Dua Musim pada Galur Harapan Padi Tipe Baru (PTB)
Authors: Aswidinnoor, Hajrial
Sugiyanta
Dalimunthe, Sri Romaito
Issue Date: 2010
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Program utama perbaikan varietas padi yaitu peningkatan stabilitas, kualitas dan potensi hasil. Padi tipe baru merupakan suatu terobosan dalam rangka peningkatan potensi hasil padi. PTB dirancang agar fotosintat didistribusikan secara lebih efektif ke malai. Pemuliaan tanaman bertujuan untuk memperbaiki karakter tanaman sesuai dengan kebutuhan manusia dengan memanfaatkan potensi genetik dan interaksi genotipe dengan lingkungan guna perbaikan kualitas beras dan potensi hasilnya. Interaksi genotipe x lingkungan merupakan hal yang menarik ketika pemulia tanaman mengevaluasi stabilitas hasil pada berbagai lingkungan. Kemampuan tanaman bertahan pada berbagai kondisi lingkungan merupakan pertimbangan penting dalam pemuliaan tanaman, dan perhatian utama dari seorang pemulia adalah menghasilkan varietas tanaman yang berdaya hasil tinggi dan stabil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan karakter agronomi galur-galur harapan PTB pada enam lingkungan tumbuh yaitu tiga sistem budidaya dan dua musim, memperoleh informasi potensi hasil dan keragaan galur harapan PTB yang diuji pada sejumlah lingkungan yang berbeda, mengetahui stabilitas dari berbagai galur harapan PTB yang diuji pada berbagai lingkungan, mengetahui mutu beras galur harapan PTB. Percobaan dilakukan di Sawah Sindang Barang, Bogor dengan ketinggian ±250 m dpl di dua musim dengan menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak, diulang tiga kali, dengan perlakuan 20 genotipe padi yaitu 17 galur dan 3 varietas pembanding. Perlakuan sistem tanam yang digunakan yaitu sistem tegel (20 x 20 cm), sistem legowo 2:1 (40 x 20 x 10 cm) dan sistem SRI (30 x 30 cm). Legowo dan tegel menggunakan 2 bibit per lubang tanam umur 21 HSS, sedangkan SRI menggunakan 1 bibit per lubang tanam umur 10 HSS. Perlakuan sistem tanam diartikan sebagai lingkungan tumbuh yang berbeda. Pengaruh lingkungan percobaan dianalisis dengan analisis sidik ragam. Analisis kehomogenan ragam berdasarkan uji Barlett menunjukkan tidak homogen. Untuk mengetahui bahwa genotipe dan interaksi genotipe x lingkungan berbeda nyata, maka dilakukan uji F. Pengolahan data dan pengujian menggunakan program SAS 9.0 dan CropStat 7.2. Berdasarkan analisis, diperoleh bahwa sistem tanam, genotipe dan interaksinya memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap tinggi tanaman, umur panen, jumlah anakan produktif per rumpun, jumah gabah hampa/malai, persentase gabah isi/ malai, dan bobot 1000 butir. Pengaruh sistem tanam dan interaksi sistem tanam dan genotipe terutama disebabkan oleh perbedaan respon pada setiap genotipe. Karakter jumlah anakan dan kelebatan malai merupakan karakter utama yang dipengaruhi oleh sistem tanam......dst
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118806
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2010srd.pdf
  Restricted Access
Fulltext10.29 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.