Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118723Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | Adiwilaga, Enan M | - |
| dc.contributor.advisor | Pratiwi, Niken T.M. | - |
| dc.contributor.author | Nursandi, Juli | - |
| dc.date.accessioned | 2023-06-09T07:24:01Z | - |
| dc.date.available | 2023-06-09T07:24:01Z | - |
| dc.date.issued | 2011 | - |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118723 | - |
| dc.description.abstract | Budidaya ikan pada keramba jaring apung merupakan teknologi budidaya ikan yang dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya perairan danau dan waduk. Namun sistem budidaya yang mengandalkan pakan buatan berupa pelet sebagai makanan utamanya ini, dapat menyebabkan terjadinya penumpukan limbah bahan organik dari sisa metabolisme dan sisa pakan pada dasar perairan. Sulitnya pengaturan berupa pembatasan jumlah keramba jaring apung (KJA) di perairan menyebabkan masalah ketersedian oksigen terlarut (DO) semakin memburuk dan penting diperhatikan untuk kelestarian ikan alami dan ikan budidaya. Simarmata (2007) menyatakan bahwa aktivitas budidaya ikan dalam KJA telah menyebabkan penurunan kualitas air, terutama berkurangnya lapisan oksik pada perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan “aerasi hipolimnion” di daerah KJA, seperti peningkatan dan penyebaran DO, pengurangan kandungan gas amonia (NH3) dan hidrogen sulfida (H2S) pada air di sekitar lokasi keramba jaring apung, serta efisiensi alat aerasi. Secara umum, yang dimaksud dengan alat aerasi hipolimnion adalah alat aerasi yang pada prinsipnya mampu menambah kandungan oksigen terlarut pada lapisan air hipolimnion, yang kemudian mengembalikan posisi air tersebut akan pada kedalaman hipolimnion asal. Alat “aerasi hipolimnion“ yang dimaksud dalam penelitian ini adalah alat yang digunakan untuk menambah kandungan oksigen terlarut air pada kedalaman perlakuan (2, 4, dan 6 meter), yang kemudian mengembalikan air tersebut pada kedalaman perlakuan yang sama. Percobaan penggunaan alat “aerasi hipolimnion” untuk meningkatkan kandungan oksigen terlarut dilakukan pada kedalaman 2, 4, dan 6 meter dikarenakan pada lokasi KJA Danau Lido tidak terjadi pelapisan air dengan stratifikasi epilimnion, metalimnion, dan hipolimnion. Percobaan pada kedalaman 2 dan 4 meter dilakukan pada malam hari, yaitu pukul 19.00-05.00 wib, sedangkan untuk kedalaman 6 meter dilakukan pada pukul 07.00-17.00 wib. ..dst | id |
| dc.language.iso | id | id |
| dc.publisher | IPB (Bogor Agricultural University) | id |
| dc.subject.ddc | Fisheries | id |
| dc.subject.ddc | Floating net cage | id |
| dc.title | Peningkatan Oksigen Terlarut dengan Metode “Aerasi Hipolimnion” di Daerah Keramba Jaring Apung Danau Lido, Bogor | id |
| dc.type | Thesis | id |
| dc.subject.keyword | Dissolved oxygen | id |
| dc.subject.keyword | Floating net cage | id |
| dc.subject.keyword | Aeration efficiency | id |
| Appears in Collections: | MT - Fisheries | |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| 2011jnu.pdf Restricted Access | Full text | 3.25 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.