Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118714
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSanim, Bunasor-
dc.contributor.advisorSyafa'at, Nizwa-
dc.contributor.authorMardianto, Sudi-
dc.date.accessioned2023-06-09T04:15:47Z-
dc.date.available2023-06-09T04:15:47Z-
dc.date.issued2001-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118714-
dc.description.abstractSelama ini dana investasi sektor pertanian lebih banyak dicurahkan untuk pembangunan di Kawasan Barat Indonesia (KBI), sehingga pembangunan sektor pertanian di Kawasan Timur Indonesia (KTI) tanpa disadari jauh tertinggal dari KBI. Untuk dapat mengoptimalkan sumberdaya alam (khususnya lahan) yang belum erkelola di KTI dibutuhkan investasi yang cukup besar. Penelitian ini dilakukan Untuk memperkirakan kebutuhan investasi tersebut. Secara lebih spesifik, penelitian ni bertujuan untuk: (a) menghitung kebutuhan investasi di sektor dan sub sektor pertanian di KTI, (b) menganalisis efek langsung dan tidak langsung investasi di sektor pertanian terhadap sektor perekonomian lainnya di KTI, (c) mengidentifikasi komoditas andalan yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi di KTI, dan (d) mengidentifikasi faktor-faktor yang mendorong investor untuk melakukan investasi di sektor pertanian di KTI. Untuk menghitung kebutuhan investasi, menganalisis efek langsung dan tidak langsung serta mengidentifikasi komoditas andalan, menggunakan data dan model Input-Output KTI tahun 1995 yang disusun oleh Badan Pusat Statistik. Untuk menghitung kebutuhan investasi dan menganalisis efek angsung dan tidak langsung menggunakan tiga pendekatan yaitu pendekatan demand driven, kecenderungan dan target, sedangkan identifikasi faktor-faktor yang mendorong investor untuk menanamkan modalnya di KTI, menggunakan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilal Incremental Capital Value Added Ratio (ICVAR) sub sektor pertanian di KTI secara keseluruhan (berdasarkan tiga. pendekatan) berkisar antara 0.2502-5.3141. Nilai tersebut menunjukkan bahwa kegiatan sektor pertanian di KTI secara umum cukup efisien. Total kebutuhan nvestasi sektor pertanian di KTI selama kurun waktu 2002-2006, berdasarkan bendekatan demand driven, kecenderungan dan target masing-masing sebesar Rp. 14.10 trilyun, Rp. 7.49 trilyun dan 9.40 trilyun. Dampak langsung dan tidak langsung investasi sektor pertanian terhadap sektor ekonomi lainnya, dengan pendekatan demand driven tertinggi pada sub sektor petemakan, sedangkan untuk pendekatan kecenderungan dan target tertinggi pada sub sektor kehutanan. Hasil analisis komoditas andalan menunjukkan bahwa komoditas tanaman pangan dan hortikultura masuk dalam kelompok komoditas yang mampu menciptakan nilai tambah dan kesempatan kerja yang tinggi. Hasil penelitian yang lain menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur perhubungan ternyata menjadi faktor yang paling dipertimbangkan oleh investor untuk menanamkan modalnya di KTI. Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa masih besamya peran sektor pertanian dalam pembentukan PDRB di KTI, temyata mampu memperkecil dampak krisis ekonomi di KTI. Oleh karena itu akan lebih bijaksana apabila pemerintah memberikan perhatian yang lebih besar lagi pada pembangunan sektor pertanian di KTI.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAgricultural economicid
dc.titleAnalisis investasi sektor pertanian di kawasan Timur Indonesiaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordInvestmentid
dc.subject.keywordKTIid
Appears in Collections:MT - Economic and Management

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2001sma2.pdf
  Restricted Access
Fullteks3.82 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.