Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118683
Title: Studi Poliandri Pada Penyu Hijau (Chelonia mydas) Melalui Analisis DNA Mikrosatelit (STRs)
Authors: Zamani, Neviaty Putri
Farajallah, Achmad
Purnama, Dewi
Issue Date: 2011
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Penyu adalah nama umum untuk anggota ordo Testudines (Reptilia) yang hidup di laut. Penyu mempunyai kemampuan untuk menyimpan sperma, bahkan sperma musim kawin sebelumnya masih bisa membuahi telur yang baru. Dengan kata lain, proses mounting atau deposisi sperma oleh penyu jantan tidak segera diikuti dengan fertilisasi. Untuk mencapai daerah perkawinan dan peneluran, penyu seringkali harus menempuh perjalanan sejauh 3000 km. Ada peluang penyu melakukan perkawinan dengan lebih dari 1 jantan. Untuk mempelajari pola perkawinan pada induk, dapat dilakukan dengan menganalisis DNA mikrosatelit atau ruas DNA pendek berulang. Alel-alel dalam setiap lokus mikrosatelit bersifat polimorfik dan kodominan. Pola pewarisan alel DNA mikrosatelit mengikuti hukum pewarisan Mendel. Dengan begitu analisis terhadap jenis-jenis alel DNA mikrosatelit bisa digunakan untuk mempelajari berbagai fenomena perkawinan penyu. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pola reproduksi pada induk Chelonia mydas dan kompensasi telur (pejantan) dari tukik/populasi penyu yang menetas di Kawasan Konservasi Penyu Taman Pesisir Pangumbahan Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi salah satu sumber informasi tentang poliandri dan genetik mikrosatelit pada penyu. Bahan yang digunakan adalah 120 sampel jaringan tukik yang baru keluar dari sarang sebanyak 10 sarang dan masing-masing diambil 12 sampel per sarang. Pengambilan sampel dilakukan di kawasan Konservasi Penyu Taman Pesisir Pangumbahan Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat. Ekstraksi dan isolasi DNA dari sampel jaringan tukik menggunakan metode fenol mengikuti metode standar Sambrook et al. (1989). Amplifikasi dilakukan menggunakan metode PCR. Visualisasi produk PCR DNA Mikrosatelit dilakukan menggunakan metode polyacrilamide gel electrophoresis (PAGE) 8% yang dilanjutkan dengan pewarnaan sensitif perak. Pita-pita DNA yang muncul di atas gel poliakrilamida kemudian diskors sebagai alel. Pita DNA yang bermigrasi paling cepat pada suatu lokus disebut alel a, kemudian berturut-turut alel b, c, dan seterusnya. Semua sampel yang berhasil diamplifikasi bersifat polimorfik. Lokus D108 memiliki keragaman genotip dan alel tertinggi, yaitu 37 genotip dan 11 alel, kemudian diikuti lokus B103 dan C102 masing-masing 21 dan 27 genotip, dan masing-masing 9 alel. Komposisi alel antar sarang menunjukkan adanya alel sharing. Untuk lokus D108 sebanyak 100% merupakan alel sharing diantara sepuluh sarang, alel a merupakan alel sharing antar sarang 2 dan 6, alel b antar sarang 1, 2 dan 5, alel c antar sarang 1, 5, 6 dan 7, alel d antar sarang 1, 5, 7 dan 8, alel e dan f antar sarang 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 8, alel g antar sarang 3, 4 dan 5, alel h antar sarang 1, 5, 9 dan 10, alel i dan j antar sarang 1, 2, dan 5, sedangkan alel k antar sarang 1, 3, 9 dan 10. Selanjutnya untuk lokus B103 sebanyak 77.77%, alel a merupakan alel sharing antar sarang 2 dan 10, alel b antar sarang 2 dan 9, alel c antar sarang 4, 5..dst
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118683
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2011dpu2.pdf
  Restricted Access
Full text702.37 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.