Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118665
Title: Kajian Repoduksi Kutukebul Bemisia tabaci (Gennadius) (Hemiptera: Aleyrodidae) pada Tanaman Cabai Merah dan Tomat
Authors: Purnama, Hidayat
Nina, Maryana
Ludji, Rika
Issue Date: 2011
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Kutukebul Bemisia tabaci merupakan salah satu hama penting pada berbagai jenis tanaman pertanian, baik tanaman pangan maupun tanaman hortikultura. Kutukebul merusak secara langsung melalui aktivitas makan dan tidak langsung melalui perannya sebagai vektor virus pada berbagai tanaman. Tanaman cabai merah dan tomat merupakan tanaman hortikultura bernilai ekonomis yang sering diserang kutukebul dan mengakibatkan penurunan hasil yang cukup tinggi. Dengan demikian kutukebul menjadi salah satu pembatas dalam meningkatkan produksi tanaman cabai merah dan tomat. Kutukebul memiliki kemampuan reproduksi yang tinggi dan dapat berkembangbiak baik secara seksual maupun secara partenogenesis. Informasi tentang reproduksi kutukebul penting dalam menyusun strategi pengendalian yang efektif dan efisien. Informasi tentang perbedaan keperidian B. tabaci secara partenogentik dan seksual masih terbatas. Oleh sebab itu perlu dilakukan kajian lebih lanjut tentang reproduksi B. tabaci baik secara partenogenesis maupun seksual pada tanaman cabai merah dan tomat. Penelitian untuk mengkaji perbedaan reproduksi B. tabaci secara partenogenesis dan seksual dilaksanakan di Laboratoriun Biosistematika Serangga, Departemen Proteksi Tanaman, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini berlangsung sejak April sampai September 2010. Pengujian reproduksi B. tabaci secara partenogenesis dilakukan dengan menginfestasikan satu ekor imago betina pada daun tanaman cabai merah maupun tomat yang dikurung dengan kurungan plastik berbentuk silinder. Kurungan berukuran tinggi 7 cm dengan diameter 5 cm. Bagian atas dan bawah kurungan dilapisi dengan kain organdi dan pada bagian tengah dibuat lubang berbentuk segi tiga yang berfungsi untuk memasukan dan mengeluarkan imago. Imago betina yang telah diinfestasikan dibiarkan selama 24 jam, kemudian diamati. Bila imago telah meletakkan telur maka imago dipindahkan lagi ke tanaman cabai merah ataupun tomat yang lain. Demikian seterusnya sampai imago betina mati. Pengujian reproduksi B. tabaci secara seksual metodenya sama dengan pengujian reproduksi secara partenogenesis, hanya saja ke dalam kurungan diinfestasikan satu pasang imago jantan dan betina. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa reproduksi secara partenogenesis dan seksual tidak memberikan perbedaan terhadap keperidian imago, ukuran tubuh baik telur, instar nimfa dan pupa, serta siklus hidup B. tabaci. Ada kecenderungan bahwa ukuran tubuh pupa dari keturunan imago yang bereproduksi secara seksual sedikit lebih panjang dan lebih lebar daripada pupa keturunan imago yang bereproduksi secara partenogenesis. Hal ini berkaitan dengan jenis kelamin dari keturunan yang dihasilkan oleh masing-masing imago. Tanaman inang memberikan pengaruh yang berbeda terhadap keperidian B. tabaci. Imago yang dipelihara pada tanaman tomat meletakkan telur yang lebih banyak dan hidup lebih lama dibandingkan pada tanaman cabai merah. Hal ini disebabkan tanaman tomat memiliki morfologi dan kandungan nutrisi yang lebih sesuai bagi B. tabaci untuk menghasilkan telur yang lebih banyak dibandingkan tanaman cabai merah. ..dst
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118665
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2011ale.pdf
  Restricted Access
Full text902.26 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.