Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118648
Title: Keragaan dan Stabilitas Hasil Galur-galur Putatif Mutan Kedelai (Glycine max (L.) Merril).
Authors: Wahyu EK, Yudiwanti
Wirnas, Desta
Tondok, Efi Toding
Ekana’ul, Nita
Issue Date: 2015
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Tujuan penelitian ini adalah mempelajari keragaan galur-galur putatif mutan kedelai dan stabilitas hasilnya pada berbagai lingkungan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2012 sampai dengan Juni 2013. Tempat penelitian yaitu Kabupaten Bogor dan Kabupaten Purwakarta pada musim hujan dan musim kemarau. Materi genetik yang digunakan adalah adalah galur-galur kedelai hasil mutasi varietas Argomulyo generasi M9 dan M10 dan 2 varietas pembanding (Argomulyo dan Tanggamus). Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak faktor tunggal dengan tiga ulangan pada masing-masing lingkungan. Analisis data untuk pengujian keragaan karakter agronomi menggunakan analisis ragam masing-masing lingkungan dan analisis ragam gabungan. Jika hasil dari analisis ragam berbeda nyata maka dilakukan uji lanjut nilai tengah menggunakan t-Dunnett pada taraf 5%. Analisis data untuk pengujian stabilitas hasil menggunakan metode stabilitas menurut Finlay-Wilkinson, Eberhart-Russell, dan AMMI. Hasil analisis ragam gabungan galur-galur putatif mutan kedelai generasi M9 menunjukkan bahwa lingkungan, galur serta interaksinya berpengaruh nyata dan sangat nyata pada karakter-karakter yang diamati. Keragaan tertinggi untuk umur berbunga, umur panen, tinggi tanaman, jumlah cabang produktif, jumlah buku produktif, jumlah polong total, dan jumlah polong bernas oleh varietas Tanggamus, bobot biji per tanaman, bobot 100 biji, bobot biji kering ubinan dan per hektar oleh M200-13-47-7, periode pengisian polong oleh M100-33-6-11, dan persentase polong isi oleh M150-7B-41-10. Bobot biji kering tertinggi ditunjukkan oleh M200- 13-47-7 dan terendah oleh M200-93-49-13. Metode stabilitas memberikan informasi suatu genotipe tergolong stabil atau spesifik lingkungan. Analisis stabilitas Finlay-Wilkinson, Eberhart-Russell, dan AMMI menunjukkan bahwa galur M200-13-47-7 dan M200-93-49-6 termasuk galur stabil dengan daya adaptasi tinggi, sedangkan galur M100-29A-42-14, M100- 33-6-11, dan varietas Argomulyo termasuk galur dan varietas stabil dengan adaptasi rendah pada empat lingkungan pengujian. Galur M100-46-44-6, M100-96-53-6, dan M150-7B-41-10 mempunyai adaptasi spesifik pada lingkungan marjinal dan galur M200-39-64-4 mempunyai adaptasi spesifik pada lingkungan optimum. Berdasarkan metode AMMI, varietas Tanggamus merupakan varietas spesifik lingkungan Bogor pada musim hujan; galur M150-29-44-10 dan M200-39- 64-4 spesifik Bogor pada musim kemarau; galur M150-7B-41-10 spesifik Purwakarta pada musim hujan; dan galur M100-46-44-6, M100-96-53-6, serta M200-93-49-13 spesifik Purwakarta pada musim kemarau. Galur putatif mutan kedelai M200-13-47-7 dan M200-93-49-6 dengan potensi hasil tinggi dan stabil dapat diusulkan untuk dilepas sebagai calon varietas unggul baru.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118648
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2015nek.pdf
  Restricted Access
Fulltext2.24 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.