Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118621
Title: Kajian Konflik Manusia dengan Gajah di Sekitar Hutan Produksi Fungsi Khusus (HPKh) Seblat, Propinsi Bengkulu
Authors: Thohari, Achmad Machmud
Putro, Haryanto R
Budianti, Ika
Issue Date: 2010
Publisher: Bogor Argicultural University (IPB)
Abstract: Penyebab utama hilangnya keanekaragaman hayati adalah kerusakan habitat akibat dari bertambahnya populasi penduduk dan kegiatan manusia. Gajah membutuhkan wilayah jelajah yang luas dan cenderung menggunakan jalur jelajah yang sama dalam kurun waktu beberapa tahun. Kondisi tersebut menjadi salah satu penyebab terjadinya konflik antara manusia dengan gajah yang berupa ancaman dan penurunan tingkat kehidupan manusia dan gajah, yang dapat menghambat kegiatan pelestarian gajah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui intensitas konflik manusia dengan gajah dan faktor-faktor yang mempengaruhinya di HPKh Seblat dan sekitarnya serta mengetahui karakteristik konflik manusia dan gajah di sekitar HPKh Seblat. Jenis data yang digunakan dalam penelitian meliputi data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dari hasil pengamatan di lapangan dan hasil wawancara terstruktur dengan masyarakat desa yang mengalami konflik dengan gajah di HPKh Seblat dan sekitarnya. Hasil dari survey pergerakan gajah, penggunaan lahan dan titik konflik dipetakan dengan menggunakan program Arcview 3.3. Data-data yang diperoleh dari hasil overlay peta, pengamatan di lapangan dan hasil wawancara dilakukan analisis secara deskriptif, yang memberikan penjelasan, keterangan dan gambaran mengenai data-data yang diperoleh untuk dilakukan kajian konflik sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan penyelesaian konflik antara manusia dengan gajah secara komprehensif. Intensitas konflik memuat kriteria-kriteria yang terkait dengan konflik manusia dengan gajah sehingga tingkat intensitas konflik dapat diketahui. Dengan diketahuinya tingkat intensitas konflik manusia dengan gajah maka akan dapat diketahui tindakan penanganan konflik. Kriteria-kriteria kejadian yang diperlukan adalah sebagai berikut (1) Frekuensi konflik. Penentuan tingkat intensitas konflik rendah pada kriteria kejadian ini adalah jika selama satu tahun terdapat kurang dan sama dengan 12 kejadian pada satu desa. Sedangkan penentuan tingkat intensitas konflik tinggi jika selama satu tahun terdapat lebih dari 12 kejadian pada satu desa. (2) Kerugian jiwa manusia ataupun gajah. Tingkat intensitas konflik rendah terjadi apabila tidak terdapat kerugian jiwa baik manusia ataupun gajah atau terdapat korban manusia atau gajah yang mengalami luka-luka akibat konflik. Tingkat intensitas tinggi terjadi jika terdapat kasus kematian gajah maupun manusia akibat konflik manusia dengan gajah. (3) Kerugian ekonomi. Tingkat intensitas konflik rendah adalah apabila masyarakat mengalami kerugian ekonomi dibawah dan sama dengan Rp 413.900,-. per tahun dan tingkat intensitas konflik tinggi apabila masyarakat mengalami kerugian ekonomi di atas Rp 413.900,-. per tahun. (4) Lokasi konflik manusia dengan gajah.....dst
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118621
Appears in Collections:MT - Forestry

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2010ibu.pdf
  Restricted Access
Fulltext3.28 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.