Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118543
Title: Evaluasi kinerja dan strategi peningkatan pelayanan PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor
Authors: Syaukat, Yusman
Munanda, Aris
Alfiana, Ika
Issue Date: 2010
Publisher: Bogor Argicultural University (IPB)
Abstract: Kajian mengenai evaluasi kinerja dan strategi peningkatan pelayanan PDAM Tirta Kahuripan ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi masalah dan hambatan peningkatan cakupan pelayanan PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor, (2) mengevaluasi kinerja PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor, (3) merumuskan strategi dan program untuk peningkatan pelayanan PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor. Kajian ini dilaksanakan di Kabupaten Bogor selama dua bulan, yaitu Nopember dan Desember 2009. Untuk mengidentifikasi masalah dan hambatan peningkatan cakupan pelayanan digunakan metode deskriptif kuantitatif, untuk mengevaluasi kinerja PDAM Tirta Kahuripan digunakan Kepmendagri Nomor 47 Tahun 1999 tentang Penilaian Kinerja PDAM, selanjutnya untuk menentukan alternatif dan prioritas strategi peningkatan pelayanan PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor digunakan analisis SWOT dan QSPM. Hasil kajian mengungkapkan bahwa masalah yang dihadapi PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor dalam meningkatkan cakupan pelayanannya adalah tingkat kehilangan air yang cukup tinggi dan sumber-sumber air baku yang semakin menurun kuantitas dan kualitasnya, sedangkan yang menjadi hambatan adalah kebutuhan investasi yang besar, jumlah penduduk yang sangat besar dan dengan sebaran yang tidak merata, kondisi sosial ekonomi masyarakat untuk menjadi pelanggan air pada PDAM Tirta Kahuripan terutama bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah dan wilayah yang sangat luas dengan kondisi topografi yang sangat bervariasi berupa pegunungan hingga dataran rendah. Hasil evaluasi terhadap kinerja PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor yang berpedoman pada Kemendagri Nomor 47 Tahun 1999, diketahui bahwa pada tahun 2008 kinerja perusahaan dinilai sebesar 64,43, artinya secara umum perusahaan ini dalam kategori baik, tetapi masih memerlukan perbaikan pada: (a) aspek keuangan, yaitu: rasio biaya operasi terhadap pendapatan operasi dan rasio aktiva lancar terhadap utang lancar, (b) aspek operasional, yaitu: cakupan pelayanan, tingkat kehilangan air dan peneraan meter air, dan (c) aspek administrasi, yaitu: tertib laporan internal dan eksternal, rencana organisasi dan uraian tugas, pedoman penilaian kerja karyawan dan tindak lanjut hasil pemeriksaan tahun terakhir. Berdasarkan analisis internal-eksternal, diketahui bahwa total skor pada matriks internal sebesar 2,48 dan total skor bobot pada matriks eksternal sebesar 2,58. Total skor bobot ini menunjukkan posisi PDAM Tirta Kahuripan berada pada sel V, yang artinya bahwa strategi yang digunakan adalah menjaga dan mempertahankan, sehingga strategi yang dapat dilakukan adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk. Strategi dan program yang dapat dilakukan untuk peningkatan pelayanan PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor sesuai dengan urutan prioritas adalah: (a) pengendalian kehilangan air, dengan program rehabilitasi pipa dan program pemeliharaan meter air, (b) peningkatan kualitas sumber daya manusia PDAM, 5 dengan program pendidikan dan pelatihan pegawai PDAM serta program beasiswa pegawai PDAM, (c) pelestarian sumber air baku, dengan program pengembangan kawasan konservasi dan program reboisasi/penghijauan, (d) memperluas jangkauan pelayanan air bersih, dengan program peningkatan jumlah pelanggan wilayah tertentu dan program peningkatan jumlah pelanggan wilayah baru, (e) pengendalian biaya operasional, dengan program pengendalian biaya operasional, (f) perbaikan struktur tarif, dengan program perbaikan struktur tarif, dan (g) pengembangan produk, dengan program pengembangan air bersih menjadi air minum dan program pengembangan air minum dalam kemasan. Saran yang dapat dikemukakan adalah: (1) untuk meningkatkan cakupan pelayanan air minum kepada masyarakat Kabupaten Bogor (9,43% di tahun 2008), PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor hendaknya mampu mengembangkan cakupan pelayanan yang lebih tinggi daripada pertambahan penduduk Kabupaten Bogor per tahunnya sehingga peningkatan cakupan pelayanannya lebih signifikan, (2) tingkat kehilangan air yang masih tinggi (34% pada tahun 2008) dan penurunan kuantitas serta kualitas sumber-sumber air baku sebagai akibat kerusakan lingkungan dan global climate change, memerlukan penanganan yang terpadu, sehingga upaya-upaya penurunan tingkat kehilangan air dan pelestarian serta perlindungan sumber-sumber air baku perlu terus dilakukan, dan (3) untuk meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan atau masyarakat, strategi yang paling penting untuk dilakukan adalah pengendalian kehilangan air. Tingkat kehilangan air yang cukup besar pada tahun 2008 sebesar 34% atau sekitar 18 juta m³, seharusnya dapat dimanfaatkan untuk melayani 340.000 jiwa dalam tahun tersebut (asumsi satu jiwa mengkonsumsi 144 liter/hari, maka setiap jiwa menggunakan air sebanyak 52.560 liter/tahun atau setara dengan 53 m³/tahun), sehingga apabila tingkat kehilangan ini dapat diatasi maka semakin banyak masyarakat yang terlayani kebutuhan air bersihnya.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118543
Appears in Collections:MT - Economic and Management

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2010ial1.pdf
  Restricted Access
Fulltext2.9 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.