Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118541
Title: Analisis Saluran Distribusi dan Rantai Nilai Pemasaran Daging Sapi di DKI Jakarta
Authors: Sarma, Ma’mun
Najib, Mukhamad
Faturokhman, Muh
Issue Date: 2015
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: DKI Jakarta merupakan salah satu kota yang memiliki tingkat konsumsi daging sapi yang tinggi secara nasional. Kebutuhan daging sapi di DKI Jakarta mencapai 52 500 ton per tahun dengan tingkat konsumsi daging mencapai 4.2 Kg/kapita/tahun di atas rata-rata nasional 2.2 Kg/kapita/tahun. Kebutuhan yang tinggi terhadap konsumsi daging sapi di DKI Jakarta harus diikuti dengan ketersediaan daging sapi. Sama halnya dengan kondisi nasional, harga jual daging sapi di wilayah DKI Jakarta sejak tahun 2011 terus meningkat. Tahun 2011 rata-rata harga daging mencapai Rp 67 230/Kg, sedangkan tahun 2014 rata-rata mencapai Rp 95 258/Kg. Jika harga tetap tinggi, maka tingkat konsumsi daging sapi akan menurun dengan asumsi pendapatan masyarakat tetap. Selain merugikan konsumen, kondisi ini diprediksi dapat merugikan pemasar, karena akan mengurangi pendapatan dengan turunnya jumlah pembeli. Panjangnya rantai distribusi daging sapi dari peternak sampai pasar di DKI Jakarta diduga menjadi salah satu penyebab terjadinya trend kenaikan harga daging. Harga daging sapi yang terjadi di pasar merupakan nilai yang didapatkan dari interaksi bisnis antara pelaku pasar. Nilai atau harga yang terbentuk seharusnya adalah nilai yang dapat memuaskan pelanggan. Penurunan biaya atau peningkatan nilai tambah dapat membuat perusahaan lebih kompetitif. Upaya untuk melihat apakah nilai yang terbentuk sepanjang rantai distribusi merupakan nilai yang dihasilkan dari keunggulan kompetitif setiap pelaku usaha, maka dapat dinalisa dengan pendekatan Value Chain Analysis (VCA). Tujuan dari kajian ini adalah (1) menganalisis saluran distribusi, margin pemasaran dan tingkat efisiensi pemasaran daging sapi di pasar tradisional dan pasar modern di DKI Jakarta, (2) menganalisis rantai nilai daging sapi sepanjang saluran distribusi baik yang di jual menuju pasar tradisional maupun yang di jual menuju pasar modern di DKI Jakarta, dan (3) menganalisis elastisitas transmisi harga antara harga sapi potong ditingkat peternak dengan harga karkas dan harga daging sapi ditingkat jagal dan pengecer di DKI Jakarta. Penelitian dilakukan di DKI Jakarta. Penarikan sampel dilakukan dengan teknik pengambilan sampel non-probability sampling. Teknik penarikan snow ball sampling digunakan untuk mengetahui panjang rantai distribusi terjadi pada pemasaran daging sapi. Metode analisis yang digunakan meliputi analisis saluran distribusi dan margin distribusi, analisis efisiensi pemasaran, value chain analysis porter dan pendekatan Cobb Dauglas. Saluran distribusi sapi hidup dan daging sapi yang menuju pasar tradisional di DKI Jakarta terdiri atas dua jalur berdasarkan jenis sapi yang dikirim ke Jakarta, yaitu berdasarkan jenis sapi lokal dan sapi impor. Lembaga pemasaran yang terlibat dalam saluran distribusi yang berasal dari peternak rakyat (sapi lokal) yaitu: peternak rakyat, pedagang pengumpul, jagal, bandar, rumah potong hewan (RPH), dan pengecer, sedangkan yang berasal dari importir sapi (sapi BX) yaitu: importir sapi, feedloter industry, jagal, bandar dan pengecer. Saluran distribusi sapi hidup yang menuju pasar modern di DKI Jakarta didominasi oleh jenis sapi prime (sapi impor hasil penggemukan). Lembaga pemasaran yang terlibat antara lain: importir daging sapi, feedloter industry, perusahaan pemotong dan pemasok, dan toko pasar modern. dst ...
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118541
Appears in Collections:MT - Economic and Management

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2015mfa1.pdf
  Restricted Access
Fulltext32.93 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.