Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118520
Title: Analisis Komunitas Fitonematoda pada Pertanaman Bawang Putih di Tegal Jawa Tengah
Other Titles: Community Analysis of Phytonematodes in Garlic Plantation, Tegal, Central Java.
Authors: Giyanto
Suparmana
Kusuma, Mokhammad Danang
Issue Date: 2019
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Bawang putih merupakan salah satu komoditas strategis nasional Indonesia. Indonesia mengandalkan impor untuk memenuhi konsumsi umbi bawang. Proporsi umbi impor dalam 20 tahun terakhir mencapai kisaran 62 % - 97 %. Importasi bawang putih berpeluang membawa organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK). Laporan intersepsi nematoda OPTK pada umbi bawang putih impor untuk konsumsi yang dipasarkan di sekitar Bogor dan Bekasi menemukan Ditylenchus dipsaci, D. destructor, dan Aphelenchoides fragariae. Nematoda dapat terbawa bersama umbi bawang putih karena mempunyai kemampuan bertahan dalam keadaan kering dengan memasuki fase dorman atau anhidrobiosis baik menempel atau berada di dalam jaringan tanaman. Sampah bawang putih antara lain sisa kulit dan piringan dasar umbi terinfestasi nematoda OPTK beresiko terintroduksi ke pertanaman jika tidak dilakukan deteksi dengan baik. Importasi benih bawang putih pada tahun 2018 sebesar 1 916 ton dilakukan sebagai upaya pengembangan bawang putih nasional. Upaya ini perlu dicermati terhadap peluang terkontaminasinya lahan pertanaman jika pengujian kesehatan benih tidak dilakukan dengan baik. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi komunitas fitonematoda pada lahan pertanaman bawang putih di wilayah Kabupaten Tegal. Penelitian dilaksanakan di Desa Rembul dan Desa Tuwel, Kecamatan Bojong, Laboratorium Nematologi Tumbuhan dan Laboratorium Bakteriologi Tumbuhan Departemen Proteksi Tanaman Institut Pertanian Bogor, dari Desember 2018 hingga Mei 2019. Penelitian dilakukan dalam beberapa tahap yaitu: (1) survei lokasi dan pengambilan sampel, (2) ekstraksi dan preparasi nematoda, (3) identifikasi morfologi, (4) analisis komunitas fitonematoda, serta (5) identifikasi morfometri dan molekuler. Tahap pertama penelitian dilakukan dengan menentukan keberadaan lahan pertanaman bawang putih serta pengambilan sampel dengan memperhatikan gejala spesifik tanaman. Tanaman sakit (ST) menunjukkan gejala kerdil, diskolorisasi dan malformasi pada daun, tanaman tidak tegak, dan perakaran rapuh ketika dicabut. Tanaman agak sakit (AS) menunjukkan satu jenis gejala saja dari tanaman sakit. Tanaman sehat (SH) tidak menunjukkan gejala. Tahap kedua penelitian dilakukan dengan mengidentifikasi karakter morfologi nematoda dengan memperhatikan postur tubuh ketika istirahat atau mati, kerangka kepala, bentuk stilet, bentuk median bulb, tumpang tindih esofagus dengan usus, jumlah garis lateral, ujung posterior meliputi organ reproduksi, bentuk ekor, dan embelan pada ujung ekor berupa mukro. Tahap ketiga penelitian dilakukan dengan melakukan penghitungan populasi absolut, frekuensi absolut dan nilai prominensi. Tahap keempat penelitian dilakukan dengan melakukan identifikasi spesies nematoda yang dianggap penting secara morfometri berdasarkan formula de Man dan identifikasi molekuler dengan menggunakan primer universal dilanjutkan perunutan nukleotida dan dianalisis tingkat homologinya dengan spesies rujukan di NCBI.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118520
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2019mdk.pdf
  Restricted Access
Fullteks12.67 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.