Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118503
Title: Kinerja Primkopti Kota Bogor Sesudah Adanya Aliran Dana Bergulir LPDB KUMKM
Authors: Hartoyo, Sri
Panjaitan, Nurmala Katrina
Panjaitan, Natigor Yoel
Issue Date: 2014
Abstract: Primkopti Kota Bogor merupakan koperasi primer yang anggotanya terdiri dari (UKM) Tempe, Tahu dan Tauco. Dalam rangka untuk meningkatkan pelayanan dan pengembangan terhadap anggotanya Primkopti Kota Bogor menerima pinjaman dana bergulir (LPDB KUMKM) sebesar Rp400.000.000, dengan harapan adanya aliran dana tersebut dapat memperbaiki kinerja Primkopti, baik secara finansial berupa peningkatan kinerja keuangan Primkopti, dan non finansial berupa peningkatan usaha penyaluran kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis Pengaruh LPDB terhadap penyaluran kedelai Primkopti Kota Bogor, (2) menganalisis kinerja finansial Primkopti Kota Bogor sebelum dan sesudah menerima dana bergulir LPDB KUMKM. Metode kajian merupakan metode penelitian Kualitatif dimana data yang dimiliki merupakan data sekunder dari Primkopti Kota Bogor baik data pembelian dan penjualan kedelai Primkopti Kota Bogor, data keuangan Primkopti kota Bogor dan data lainnya yang diperlukan untuk menjawab penelitian ini. Kinerja finansial instrument yang dianalisis yaitu Rasio Solvabilitas, SHU dan Rasio Efisiensi, Rasio Likuiditas,dan Rasio Rentabiltas/Profitabilitas. Hasil data yang diperoleh dianalisis serta dinilai kategori kesehatan koperasi dengan meggunakan standarisasi berdsarkan permen No. 14/M-KUKM/XII/2009 yang kemudian hasil data diintrepretasikan secara deskriptif. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa adanya aliran dana LPDB dapat membantu mengembangkan kegiatan usaha penyaluan kedelai yaitu dengan meningkatkan rataan pembelian dan penjualan kedelai Primkopti Kota Bogor. Nilai rataan pembelian kedelai sesudah adanya aliran LPDB lebih besar dengan dengan kenaikan 14,1 persen. Begitu pula dengan kondisi penjualan sesudah adanya aliran dana LPDB menjadi lebih besar dengan kenaikan rataan penjualan 14,6 persen. Hal ini menunjukan bahwa adanya aliran dana LPDB dapat membantu meningkatkan rataan pembelian dan penjualan kedelai Primkopti Kota Bogor dimana rataan penjualan kedelai menunjukkan kemampuan beli anggota Primkopti akan kedelai sesudah adanya aliran dana LPDB bertambah. Analisis rasio finansial seperti Rasio Solvabilitas, meliputi rasio ROE memiliki rataan selisih sesudah aliran dana LPDB lebih besar 2,24 persen, dengan kondisi ROE Primkopti masuk dalam ketegori Sehat. Pada Rasio Modal Sendiri terhadap Total Piutang Berisiko memiliki rataan selisih aliran dan LPDB lebih kecil -9,52 persen, dengan kondisi masuk dalam kategori Sehat. Pada Rasio Utang (Debt Ratio) memiliki rataan selisih rasio sesudah aliran dana LPDB lebih kecil -2,24 persen, dengan kondisi Debt Ratio masih dalam kategori Sehat. Pada SHU anggota masih cenderung menurun dan belum menunjukkan penambahan SHU sesudah adanya aliran dana bergulir. Pada Rasio Efisiensi, disimpulkan bahwa : Pada Rasio Hutang terhadap Equity memiliki rataan selisih rasio sesudah aliran dan LPDB lebih besar 0,16 persen, dengan kondisi Rasio Hutang terhadap Equity Primkoti masih dalam kategori Tidak Sehat. Pada Rasio Beban Operasional terhadap Partisipasi Bruto memiliki rataan selisih rasio sesudah aliran dan LPDB lebbih kecil -0,29 persen, dengan kondisi Rasio Beban Operasional terhadap Partisipasi Bruto masih dalam kategori Sehat. Pada Rasio Beban SHU terhadap SHU Kotor memiliki rataan selisih rasio sesudah aliran dana LPDB 2,18 persen, dimana rataan rasio sesudah adanya aliran dana LPDB lebih besar, sehingga kondisi Rasio Beban SHU terhadap SHU Kotor masih dalam kategori Tidak Sehat. Pada Rasio Likuiditas, diketahui Rasio Lancar memiliki rataan selisih rasio sesudah aliran dan LPDB lebih besar 159,61 persen, dengan kondisi Rasio Lancar Primkoti masih dalam kategori Sehat. Pada Rasio Cepat memiliki rataan selisih rasio sesudah aliran dana LPDB lebih besar 154,01 persen, dengan kondisi Rasio Beban Operasional terhadap Partisipasi Bruto masih dalam kategori Sehat. Pada Rasio Pinjaman terhadap Dana yang diterima memiliki rataan selisih rasio sebelum dan sesudah aliran dan LPDB 198,18 persen, dengan kondisi Rasio Pinjaman terhadap Dana yang diterima masih dalam kategori Sehat. Rasio Rentabilitas/Profitabilitas, diketahui bahwa pada Rasio NPM memiliki rataan selisih rasio sesudah aliran dana LPDB lebih -0,10 persen, dengan kategori Tidak Sehat. Pada Rasio ROA memiliki rataan selisih rasio sesudah aliran dana LPDB lebih kecil -0,13 persen, dengan kondisi Rasio ROA terhadap Partisipasi Bruto masih Sehat. Pada Rasio Kemandirian Operasional memiliki rataan selisih rasio sesudah aliran dana LPDB lebih kecil -2,19 persen, dengan Rasio Kemandirian Operasional masih dalam kategori Sehat.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118503
Appears in Collections:MT - Multidiciplinary Program

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2014nyp.pdf
  Restricted Access
Fulltext832.4 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.