Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118496Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | Kusumorini, Nastiti | - |
| dc.contributor.advisor | Santoso, Koekoeh | - |
| dc.contributor.advisor | Satyaningtijas, Aryani S | - |
| dc.contributor.author | Supiyani, Atin | - |
| dc.date.accessioned | 2023-06-06T07:13:11Z | - |
| dc.date.available | 2023-06-06T07:13:11Z | - |
| dc.date.issued | 2015 | - |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118496 | - |
| dc.description.abstract | Penyakit jantung dan pembuluh merupakan penyakit degeneratif yang paling tinggi morbiditas dan mortalitasnya.Gaya hidup pasif dengan pola makan tinggi kalori merupakan faktor utama penyebab obesitas akibat kelebihan kalori.Samuelsson et al. (2013) menyatakan bahwa pemberian tambahan sukrosa 10% dalam makanan dapat meningkatkan kejadian hipertensi, obesitas dan resistensi insulin.Kelebihan kalori juga dapat disebabkan oleh tingginya asupan lemak/minyak.Mozaffarian et al. (2006) mendapatkan bahwa peningkatan 2% asupan energi dari asam lemak trans meningkatkan resiko penyakit jantung koroner 23%. Kondisi obesitas memengaruhi berbagai sistem tubuh yang dapat menimbulkan penyakit jantung dan pembuluh.Pengukuran parameter fisiologi jantung dan pembuluh darah merupakan pendekatan yang paling relevan untuk mengetahui faktor obesitas dalam hubungannya dengan penyakit jantung dan pembuluh.Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan obesitas dengan penyakit jantung dan pembuluhpada tikus sebagai hewan model. Tikus Wistar jantan berumur 4 bulan dengan bobot badan 200-250 gram dikelompokkan secara acak menjadi 7 kelompok perlakuan yaitu kontrol (K), minyak trans 20% (MT20), minyak trans 40% (MT40) minyak trans 60% (MT60), sukrosa 20% (S20), sukrosa 40% (S40), dan sukrosa 60% (S60). Persentase pemberian dosis merupakan persentase dari total energi pakan yang diberikan. Tikus dicekok sebanyak 1 kali sehari pada siang hari selama 70 hari. Pertambahan bobot badan (BB) diukur satu minggu sekali. Tikus diambil darahnya padaH-0dan H-70 penelitian untuk pengukuran kadarglukosa dan profil lipid darah terdiri dari kolesterol total, trigliserida, HDL dan LDL. Hasil pengukuran profil lipid digunakan untuk menghitung nilai Indeks Aterosklerosis (IA) (Prangdimurti et al. 2007) dan Indeks Resiko Koroner (IRK)(Manggau et al. 2010). Data pertambahan BB,konsumsi pakan, berat kering feses, kecernaan pakan, IMT, bobot lemak visceral, profil lipid dan glukosa darah, nilai IA dan IRK dianalisis dengan Analysis of Variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji Duncan untuk melihat perbedaan antar variabel dengan selang kepercayaan 95% (α=0.05), serta uji korelasi dengan menggunakan perangkat lunak software SAS 9.1.3 (Mattjik dan Sumertajaya 2006). Semua kelompok perlakuan mengalami pertambahan bobot badan dibandingkan bobot badan awal. Pertambahan bobot badan tertinggi terjadi pada kelompok MT20 sebesar 59.9% lebih tinggi dari pertambahan bobot badan kontrol.Pertambahan bobot badantikus yang diberi minyak trans, semakin menurun sejalan dengan peningkatan dosis minyak trans, sebaliknya, tikus yang diberi sukrosamengalami pertambahan bobot badan meningkat sebanding dengan peningkatan dosis sukrosa dengan nilai tertinggi diperoleh kelompok S60 sebesar 20.5% (p<0.05).Pertambahan bobot badan dapat dipengaruhi oleh tingginya jumlah konsumsi pakan, rendahnya berat kering feses dan tingginya kercernaan pakan yang dimakan.Kelompok MT dan S60 memiliki pertambahan bobot badan >20% dari kelompok kontrol sehingga dapat dikategorikan tikus obesitas menurut Buettner et al. (2007).Kolesterol total, trigliserida dan LDL dari kelompok MT dan S60 memiliki konsentrasi yang tinggi berbeda nyata (p<0.05) dari kontrol, S20 dan S40.Peningkatan konsentrasi kolesterol total, trigliserida dan LDL plasma pada kelompok tikus yang diberi minyak trans sebanding dengan peningkatan dosis minyak trans. Penambahan minyak kelapa trans mampu meningkatkan kadar profil lipid darah.Peningkatan nilai IA dan IRK sebanding dengan peningkatan dosisminyak trans dan sukrosa.Peningkatan terjadi secara nyata (p<0.05) konsentrasi glukosa darah pada akhir penelitian dibandingkan awal penelitian pada semua kelompok perlakuan. Konsentrasi glukosa darah akhir menunjukkan bahwa kelompok sukrosa berbeda secara nyata (p<0.05) dari kelompok minyak trans pada semua level dosis. Kelompok kontrol memiliki nilai terendah sebesar 136.00±46.19 mg/dL berbeda secara nyata (p<0.05) dari kelompok tikus yang diberi minyak trans dan sukrosa.Pemberian minyak trans 20%, 40% dan 60% serta sukrosa 60% selama 70 hari dapat membuat tikus mengalami obesitas. Pemberian minyak trans meningkatkan nilai profil lipid serta nilai IA dan IRK. | id |
| dc.language.iso | id | id |
| dc.publisher | Bogor Argicultural University (IPB) | id |
| dc.subject.ddc | Pathology | id |
| dc.subject.ddc | Cardiovascular diseases | id |
| dc.title | Model Eksperimen Penyakit Jantung dan Pembuluh (PJP) yang Diperantarai Obesitas dengan Tikus sebagai Hewan Model | id |
| dc.type | Thesis | id |
| dc.subject.keyword | cardiovascular disease | id |
| dc.subject.keyword | obesity | id |
| dc.subject.keyword | trans oil | id |
| dc.subject.keyword | sucrose and lipid profile | id |
| Appears in Collections: | MT - Veterinary Science | |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| 2015asu.pdf Restricted Access | Fulltext | 24.95 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.