Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118453
Title: Isolasi bakteri yang berpotensi mendegradasi aflatoksin di rumen
Authors: Suryahadi
Wiryawan, Komang G
Dwierra Evvyernie A
Sisriyenni, Dwi
Issue Date: 2013
Abstract: Pertumbuhan kapang pada bahan pakan akan mempercepat penurunan kualitas bahan baku pakan. Selain merusak nilai nutrisi, kapang juga menghasilkan mikotoksin yang berbahaya bagi kesehatan. Aflatoksin adalah salah satu jenis mikotoksin yang dihasilkan oleh spesies Aspergillus. Mikroba rumen khususnya BAL (Bakteri asam laktat) seperti Lactobacillus rhamnosus dan Propionobacterium dapat merubah mikotoksin menjadi metabolit non toksik pada saluran pencernaan hewan sebelum proses penyerapan. Tujuan dari penelitian ini mengevaluasi pengaruh aflatoksin terhadap kondisi rumen secara in vitro, mengisolasi bakteri rumen yang mampu mendegradasi aflatoksin dan mengukur kemampuan daya ikat bakteri rumen terhadap aflatoksin. Penelitian terdiri dari tiga percobaan : 1) Kajian aflatoksin pada kondisi rumen secara in vitro. 2) Isolasi dan identifikasi bakteri rumen pendegradasi aflatoksin dan 3) Uji pengikatan aflatoksin oleh bakteri rumen. Percobaan 1: Kajian aflatoksin pada kondisi rumen secara in vitro, dilakukan dengan menambahkan larutan standar aflatoksin ke dalam media in vitro dengan konsentrasi akhir 20 ppb. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok faktorial (RAK faktorial) 2x2x2 diulang dua kali. Faktor A adalah aflatoksin yaitu A1 = tanpa AFB1 dan A2 = penambahan AFB1 dengan konsentrasi akhir 20 ppb. Faktor B adalah pakan, B1 = ransum (15% hijauan dan 85% konsentrat) dan B2 = glukosa. Faktor C adalah waktu inkubasi yaitu C1 = inkubasi 0 jam dan C2 = inkubasi selama 4 jam. Sebagai ulangan adalah cairan rumen sapi. Peubah yang diukur adalah pH, VFA, asam laktat dan konsentrasi aflatoksin. Pada percobaan 2: isolasi dan identifikasi bakteri rumen pendegradasi aflatoksin. Bahan yang digunakan adalah kultur bakteri hasil percobaan pertama yang paling potensial menurunkan konsentrasi aflatoksin setelah inkubasi selama 4 jam. Prosedur isolasi mengacu pada Bryant dan Burk (1953) yang diacu dalam Ogimoto dan Imai (1981). Identifikasi bakteri dilakukan dengan pewarnaan gram, perwarnaan endospora, uji katalase dan uji motilitas. Percobaan 3: Uji pengikatan aflatoksin oleh bakteri rumen. Isolat murni yang didapatkan dari percobaan dua diuji kemampuannya dalam mengikat aflatoksin. Uji pengikatan ini mengacu pada El-Nezami et al.(1998) dan perhitungan daya ikat aflatoksin mengacu pada Kankaapaa et al. (2000) Hasil yang diperoleh pada percobaan 1 menunjukkan bahwa bahwa faktor pakan dan aflatoksin tidak mempengaruhi pH rumen, yang ditunjukkan tercapainya VFA tertinggi. Faktor pakan tidak mempengaruhi VFA rumen karena pakan yang digunakan bersifat fermentabel dan mudah terdegradasi di dalam rumen. Faktor aflatoksin meningkatkan kadar asam laktat rumen cairan rumen. Faktor waktu inkubasi berpengaruh nyata terhadap kadar aflatoksin di dalam rumen. Penurunan kadar aflatoksin disebabkan oleh degradasi atau pengikatan aflatoksin oleh bakteri rumen.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118453
Appears in Collections:MT - Animal Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2013dsi.pdf
  Restricted Access
Fulltext847.44 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.