Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118423| Title: | Analisis Pengembangan Jelutung dengan Sistem Agroforestri untuk Memulihkan Lahan Gambut Terdegradasi di Provinsi Kalimantan Tengah |
| Authors: | Syaufina, Lailan Wijayanto, Nurheni Harun, Marinus Kristiadi |
| Issue Date: | 2011 |
| Publisher: | IPB (Bogor Agricultural University) |
| Abstract: | Lahan gambut seluas 3.472.000 ha di Provinsi Kalimantan Tengah dikuatirkan tidak mampu lagi memerankan fungsi ekologinya secara optimal, karena upaya yang mengarah kepada perubahan ekosistemnya masih tetap berlangsung. Hal ini ditandai dengan adanya kerusakan lahan gambut yang telah mencapai lebih dari 35%. Kondisi tersebut memerlukan kegiatan rehabilitasi dan penghijauan untuk pemulihannya. Kegiatan tersebut memerlukan pemilihan jenis dan sistem tanam yang tepat. Pada penelitian ini diajukan suatu pemikiran pengembangan jelutung dengan sistem agroforestri pada kegiatan dimaksud. Pengembangan jelutung dengan sistem agroforestri di lahan gambut untuk tujuan rehabilitasi dan penghijauan harus memenuhi syarat, secara teknis dapat diterapkan, secara sosial dapat diterima oleh petani setempat, secara ekonomi menguntungkan dan ramah lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengembangan jelutung dengan sistem agroforestri untuk merehabilitasi lahan gambut terdegradasi yang memenuhi 4 persyaratan di atas. Tahap persiapan penelitian dilakukan pada bulan Desember 2010 dan bulan Januari 2011. Tahap pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Februari – Juli 2011. Tahap penyusunan laporan hasil penelitian dilakukan pada bulan Agustus – September 2011. Pada aspek teknis, parameter yang diteliti mencakup teknik silvikultur jelutung dengan sistem agroforestri, performansi pertumbuhan jelutung pada beberapa tipologi lahan gambut dan pola agroforestri, serta rancangan agroforestri berbasis jelutung yang dapat dikembangkan di lahan gambut. Pada aspek sosial, parameter yang diteliti adalah potensi getah jelutung sebagai hasil hutan bukan kayu (HHBK) unggulan sesuai Permenhut RI Nomor P.21/Menhut-II/2009. Pada aspek ekonomi, parameter yang diteliti mencakup margin pemasaran getah jelutung dan analisis finansial pengembangan jelutung dengan sistem agroforestri. Pada aspek lingkungan, parameter yang diteliti mencakup kesuburan tanah, iklim mikro dan teknologi pengkomposan sebagai sumber amelioran alternatif pengganti abu hasil pembakaran. Data primer diperoleh melalui wawancara, observasi dan pengukuran langsung di lapangan serta diskusi kelompok terfokus (FGD) yang melibatkan para pihak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara teknis, sosial, ekonomi dan lingkungan pengembangan jelutung dengan sistem agroforestri untuk merehabilitasi lahan gambut layak untuk dilakukan. Pada aspek teknis, diketahui bahwa di Provinsi Kalimantan Tengah terdapat 5 sumber benih jelutung bersertifikat berupa tegakan benih dengan kemampuan pasokan benih sebanyak 126.920.000 biji per tahun. Kemampuan persemaian rakyat di provinsi ini untuk memproduksi bibit jelutung siap tanam sebanyak 1 – 3 juta batang per tahun. Pola agroforestri jelutung di lahan gambut tipis yang telah dikembangkan petani secara umum dapat dikelompokkan menjadi 3, yakni: alleycropping dengan teknik gundukan, alleycropping dengan teknik surjan dan agrosilvofishery dengan teknik surjan. Pola agroforestri di lahan gambut tebal yang telah dikembangkan oleh...dst |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118423 |
| Appears in Collections: | MT - Multidiciplinary Program |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| 2011mkh1.pdf Restricted Access | Full text | 39.66 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.