Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118397| Title: | Hubungan Cadangan Oksigen Dengan Beban Masukan Bahan Organik Secara Vertikal Di Danau Laguna, Ternate |
| Authors: | Adiwilaga, Enan M Damar, Ario Benua, Rusmawati La |
| Issue Date: | 2011 |
| Publisher: | IPB (Bogor Agricultural University) |
| Abstract: | Danau merupakan suatu genangan air dipermukaan tanah yang terbentuk secara alamiah. Danau Laguna terletak didataran rendah dengan luas permukaan 18,5 Ha. Sejak tahun 2002 danau ini digunakan sebagai lahan budidaya ikan menggunakan karamba jaring apung (KJA) yang dikembangkan secara intensif dengan pemberian pakan tambahan berupa pellet. Kegiatan budidaya ikan di KJA memberikan limbah berupa sisa pakan, feces, dan sisa metabolisme ikan yang potensial mengakibatkan deplesi oksigen yang kemudian mempengaruhi tingkat kesuburan (eutrof) dan kelayakan kualitas air bagi ikan alami dan ikan budidaya. Hal ini terlihat sewaktu terjadi umbalan terjadi kematian massal ikan yang diduga disebabkan oleh kekurangan oksigen. Di danau daya dukung ditentukan oleh keberadaan oksigen terlarut di epilimnion dan hipolimnion (Simarmata 2007). Di lapisan epilmnion oksigen sangat dinamik, sedangkan di hipolimnion oksigen tersedia ketika terjadi pembalikan massa air atau rambatan dari lapisan diatasnya. Kondisi ini mengharuskan beban yang masuk ke perairan harus dikendalikan agar sesuai dengan daya dukung asimilasi perairan yaitu ketersediaan cadangan oksigen di hipolimnion. Dengan kata lain keseimbangan antara sumber dan pemakaian oksigen penting, untuk menjaga agar tidak terjadi deplesi yang kemudian mengakibatkan defisit oksigen di perairan. Adapaun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji/menentukan daya dukung perairan dalam menerima beban bahan organik berdasarkan kesediaan oksigen terlarut di perairan. Penelitian ini dilaksanakan di perairan Danau Laguna, Kota Ternate, Maluku Utara dari bulan Juni hingga Agustus 2010. Berdasarkan sumber masukan bahan organik ditentukan stasiun penelitian yaitu stasiun 1 adalah zona KJA yang sumber masukan bahan organiknya berasal dari sisa pakan yang tidak termakan, feses, dan sisa metabolisme ikan; sedangkan stasiun 2 adalah zona non KJA yang sumber masukan bahan organiknya berasal dari run-off. Secara vertikal ditentukan titik pengambilan sampel pada kedalaman 0, 2, 8, 16 meter dikedua stasiun yang ditentukan berdasarkan hasil penelitian pendahuluan. Parameter yang diamati meliputi parameter utama dan parameter penunjang. Parameter utama yaitu: oksigen terlarut (DO), bahan organik total (BOT) dan koefisien peluruhan (K). Parameter penunjang antara lain: suhu, kecerahan, orthofosfat, nitrogen dan pH. Pengukuran dan analisis kualitas air mengacu pada metode menurut APHA (1989) dan koefisien peluruhan diukur dengan prinsip metode BOD5. Analisis sifat kimia dan biologi perairan dilakukan di Laboratorium Budidaya Perairan Universitas Khairun Ternate dan Laboratorium Produktivitas Lingkungan Perairan, Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB Bogor. Konsentrasi oksigen di kedua stasiun selama pengamatan menunjukan pola yang sama, yaitu berkurang seiring bertambahnya kedalaman. Antara kedalaman 2...dst |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118397 |
| Appears in Collections: | MT - Fisheries |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| 2011rlb.pdf Restricted Access | Full text | 3.28 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.