Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118370
Title: Seleksi Waktu Operasi, Jenis Umpan, Ukuran Mata Pancing dan Kedalaman Mata Pancing pada Rawai Tegak terhadap Hasil Tangkapan Layur
Authors: Puspito, Gondo
Dahri, Mokh. Iskandar
Azizah, Noor
Issue Date: 2011
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Salah satu spesies ikan demersal yang menjadi ciri khas dari perairan Palabuhanratu adalah layur (Trichiurus sp). Layur selain dimanfaatkan sebagai ikan konsumsi, juga merupakan salah satu komoditas ekspor. Negara tujuannya adalah Cina, Jepang dan Korea. Jumlah produksi hasil tangkapan layur yang didaratkan di PPN Palabuhanratu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2005 produksi layur sebanyak 188,9 ton selanjutnya tahun 2006 sebesar 222,6 ton dan pada tahun 2007 sebesar 246,7 ton (Pelabuhan Perikanan Palabuhanratu, 2009). Meningkatnya permintaan layur baik dipasar domestik maupun ekspor mendorong nelayan Palabuhanratu melakukan kegiatan penangkapan layur lebih intensif. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan waktu operasi, jenis umpan, nomor mata pancing dan kedalaman mata pancing yang memberikan hasil tangkapan layur paling banyak. Waktu penangkapannya adalah 19.00-22.00 WIB, 22.00-01.00 WIB, 01.00-04.00 WIB. Jenis umpan yang digunakan kembung, layur, tembang; nomor mata pancing 8, 9, 10. Sementara kedalamannya 1,5 m; 3 m; 4,5 m; 6 m; 7,5 m; 9 m; 10,5 m; 12 m; 13,5; dan 15 m. Penelitian dilakukan di perairan Teluk Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Umpan kembung, layur dan tembang dalam bentuk fillet, sedangkan tembang dalam bentuk utuh. Ukuran setiap umpan adalah 10 cm. Daerah penangkapan ikan di atas bagan apung. Data primer yang didapat dari pengukuran langsung dianalisis menggunakan metode deskriptif komparatif, yaitu dengan menggambarkan data dalam bentuk grafik agar terlihat perbedaan antara tiap perlakuan. Data dianalisis dengan uji statistik. Karena data tidak menyebar normal, maka dilakukan transformasi. Kaidah keputusan yang dianut adalah jika nilai-P ≤ α maka tolak H0 dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai-P untuk peubah waktu adalah 0,0001. Nilai ini menunjukkan bahwa P < α 5%. Dengan mengacu kepada kaidah keputusan tersebut, maka keputusannya adalah tolak H0. Artinya terdapat perbedaan signifikan pada waktu operasi penangkapan dalam menghasilkan tangkapan terbanyak dengan menggunakan rawai tegak. Adapun jenis umpan dan nomor mata pancing belum menunjukkan ada pengaruh terhadap hasil tangkapan. Untuk menganalisis hubungan antara panjang dengan berat layur bedog digunakan regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan 1) hasil tangkapan layur bedog dengan rawai tegak pada pukul 19.00-22.00 WIB sebanyak 88 ekor, layur meleu 9 ekor, sedangkan pukul 22.00-01.00 WIB layur bedog 59 ekor dan layur meleu 8 ekor, dan pada pukul 01.00-04.00 WIB layur bedog yang tertangkap adalah 22 ekor dan layur meleu 2 ekor; 2) jenis layur yang berbeda menyukai makanan yang berbeda pula; 3) nomor mata pancing 8 menangkap lebih banyak layur dibandingkan dengan ukuran lainnya; 4) layur bedog banyak tertangkap pada kedalaman 1,5-6,0...dst
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118370
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2011naz.pdf
  Restricted Access
Full text2.31 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.