Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118359
Title: Evaluasi Pemanfaatan Tepung Hasil Samping Cakalang Katsuwonus pelamis Asap Sebagai Pengganti Tepung Ikan Dalam Pakan Juvenil Ikan Kerapu Tikus Cromileptes altivelis
Authors: Suprayudi, M. Agus
Utomo, Nur Bambang Priyo
Ali, Fatma Hadji
Issue Date: 2011
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan tepung hasil samping cakalang Katsuwonus pelamis asap (HSPCA) sebagai kandidat bahan baku pakan ikan kerapu tikus Cromileptes altivelis. Penelitian ini dilaksanakan di Stasiun Lapang Pusat Studi Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (PSIK IPB) – Ancol Jakarta Utara pada bulan September sampai denganOktober 2010. Analisa proksimat, lemak dan glikogen hati dilakukan di Laboratorium Nutrisi Ikan Departemen Budidaya FPIK IPB, sedangkan analisa asam amino dan mineral dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan IPB. Penelitian ini terbagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu percobaan pertumbuhan dan kecernaan. Percobaan pertumbuhan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 (lima) perlakuan dan masing-masing perlakuan terdiri atas 3 (tiga) ulangan yaitu 0% protein tepung HSPCA : 100% protein tepung ikan, 25% protein tepung HSPCA : 75% protein tepung ikan, 50 % protein tepung HSPCA : 50% protein tepung ikan, 75 % protein tepung HSPCA : 25% protein tepung ikan dan 100 % protein tepung HSPCA : 0% protein tepung ikan. Pakan uji untuk pertumbuhan berbentuk pellet dengan kadar protein 48%. Wadah yang digunakan adalah akuarium sebanyak 15 buah dengan ukuran 50x50x40cm yang telah diisi air laut setinggi 25 cm, dilengkapi dengan sistim aerasi dan sirkulasi, suhu berkisar pada 28-29 °C, salinitas 27-30 ppm dan DO 7,2-7,8 mg/l. Setelah proses adaptasi, juvenil ikan kerapu tikus dengan berat rata-rata 7.80±0.04 gram dan panjang rata-rata 7.6±0.10 cm yang berasal dari Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut Gondol Bali dipuasakan selama 24 jam untuk menghilangkan sisa pakan dalam saluran pencernaan ikan ditebar secara acak ke dalam akuarium dengan kepadatan 7 ekor per wadah. Ikan diberi pakan percobaan 3 kali sehari pada level satiasi selama 60 hari. Penghitungan jumlah konsumsi pakan dan pengukuran suhu air dilakukan setiap hari. Setelah masa pemeliharaan (60 hari) ikan uji dipuasakan selama 24 jam kemudian ditimbang bobotnya (per ekor) untuk setiap unit percobaan. Semua ikan pada tiap unit percobaan dikorbankan untuk analisa proksimat, kadar glikogen dan lemak hati serta pengukuran hepatosomatik indeks (HSI). Parameter uji yang dilakukan adalah pertumbuhan relatif (PR), efisiensi pakan (EP), konsumsi pakan (KP), kelangsungan hidup (KL), retensi protein (RP), retensi lemak (RL), hepatosomatik indeks (HSI) serta kecernaan total dan protein. Percobaan kecernaan menggunakan pakan rujukan (pakan ikan kerapu tikus yang mengandung protein 52%) dan pakan uji (tepung ikan dan HSPCA). Wadah yang digunakan untuk uji kecernaan adalah akuarium sebanyak 9 buah berukuran 100x50x40cm yang dilengkapi dengan sistim aerasi dan sirkulasi air dengan kepadatan 15 ekor per akuarium. Ikan diadaptasikan selama 4 hari dengan pakan uji. Pemberian pakan uji dilakukan sampai kenyang pada pagi dan sore hari. Pengambilan feses 30-60 menit setelah pemberian pakan dengan metode penyiponan. Pengumpulan feses dilakukan selama 14 hari. Feses yang terkumpul dikeringkan dalam oven. Selanjutnya dilakukan analisa proksimat dan kandungan Cr2O3. ...dst
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118359
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2011fha.pdf
  Restricted Access
Full text702.55 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.